Tidak ada pesta besar, hanya upacara dan potong tumpeng. Upacara sederhana tersebut dilakukan sebelum sidang lanjutan ke-5 perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU).
"Peserta upacara, dalam situasi seperti saat ini agar peringatan hari ulang tahun dirayakan secara sederhana," kata Ketua MK Hamdan Zulva di depan gedung MK, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (13/8/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita hadapi tantangan berat dan sulit, menempuh jalan terjal dengan kerikil. MK diuji dengan berbagai masalah, dari kecil hingga masalah besar dan teramat berat, terutama di akhir tahun lalu," ucap Hamdan di hadapan para hakim dan karyawan MK.
Berkat doa bersama, menurut Hamdan, MK berhasil melewati masa-masa terberat itu. Ia mengajak seluruh hakim dan karyawan untuk menjadikan MK lebih baik lagi ke depan.
Terlebih saat ini adalah tahun politik. Di mana MK harus memutuskan berbagai gugatan sengketa pemilu sejak pileg hingga pilpres yang proses sidangnya masih berlangsung hingga saat ini.
"Kita sekarang dalam proses PHPU pilpres dengan semangat dan optimisme yang sama, kita akan mengadili dan memutus perkara pilpres 2014 dengan independen dan imparsialitasnya," ujar Hamdan.
Pasca penyelesaian PHPU pilpres, menurut Hamdan, tugas MK bukan semakin mudah. Tantangan ke depan, MK harus mengawal dan menjaga konstitusi. MK harus menciptakan keseimbangan demokrasi dan hukum sesuai digariskan UUD 1945.
"Meski sederhana, ini bukan pekerjaan mudah," tutupnya.
(kff/rmd)