"Saksi-saksi di MK memang ada kurang lebih tiga orang, kurang berkualitas,β bukan tidak kompeten, kurang berkualitas, misal ditanya siapa namanya tidak tahu, dimana tidak tahu," kata Eggi Sudjana.
Kuasa Hukum Tim Prabowo-Hatta, Eggi Sudjana, menyampaikan ini ketika tiba di gedung Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Kepolisian Republik Indonesia, Selasa (12/8/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misal dari sekian ratus TPS yang di sana, Prabowo-Hatta dapat 0. Saksi menerangkan bahwa ada yang mau mencoblos dihalang-halangi. Sistem noken tidak dilaksanakan karena itu kearifan lokal, tapi ada syaratnya, misalnya kepala suku nanya ke anak buah. Musyawarah dulu, kepala suku nanya, siapa-siapa. Kalau mau jujur bertentangan dengan azas luber.β Sistim noken kalau dijalankan kenapa enggak yang sebenar-benarnya," ujarnya.
Menurut Eggy, jangan ada sikap tendensius yang menyatakan bahwa saksi-saksi dari Prabowo-Hatta yang memberi keterangan di sidang MK tidak berkualitas.
"Yang kita persoalkan kenapa orang yang mau mencoblos Prabowo-Hatta enggak boleh masuk, ini sedang berlangsung. Nah, ini saksi yang berkualitas, jadi janganlah tendensius seolah-olah saksi-saksi kita di MK tidak berkualitas. Saya kira nggak begitu," tutupnya.
(idh/rmd)