Sehubungan dengan kasus 'Baby Gammy', seorang mantan Menteri Perlindungan Anak di Australia Barat meminta agar hukum-hukum terkait ibu pengganti atau peminjaman rahim ditinjau kembali, agar jangan sampai anak-anak hasil proses pinjam rahim dirawat seseorang yang terbukti melakukan pelecehan seksual.
Mantan menteri bernama Robyn McSweeney itu menyerukan perubahan terkait David Farnell, ayah biologis anak kembar yang dikandung oleh seorang perempuan Thailand.
Setelah perempuan Thailand itu melahirkan anak kembar, salah seorang anak itu dibawa oleh David Farnell dan istrinya ke Australia. Namun, yang seorang lagi ditinggal. Bayi yang ditinggal itu bernama Gammy yang mengalami Down syndrome.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
McSweeney meminta agar akses pada proses peminjaman rahim disamakan dengan proses adopsi dan pengangkatan anak.
"Kalau anda sudah terbukti melakukan pelecehan seksual pada anak, harusnya ada hukum-hukum yang mencegah anda merawat anak," ucap McSweeney,
"Sebagai seorang mantan menteri perlindungan anak dan pekerja bidang perlindungan anak, salah besar bila kita menganggap penderita paedofilia itu bisa direhabilitasi."
Ia meminta agar hukum-hukum terkait peminjaman rahim dibahas di tingkat antar negara bagian, agar tidak hanya terbatas di satu negara bagian saja.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Australia Barat, Kim Hames, meminta maaf karena menyatakan bahwa anak perempuan dalam kasus peminjaman rahim itu akan aman di tangan Farnell.
"Komentar-komentar saya sepertinya tak pantas, dan saya meminta maaf," ucap Hames pada Fairfax Radio, "Saya sama sekali tidak meremehkan apa yang telah dilakukan [Farnell] di masa lalu. Dan pantas saja bila pemerintah menyelidiki itu."
Departemen Perlindungan Anak Australia Barat saat ini menyelidiki keadaan bayi yang dibawa ke Australia oleh Farnell dan istrinya.
(nwk/nwk)