Para dokter dan pelayan kesehatan lainnya di Timor Leste sekarang masih berjuang untuk menyelamatkan warga dari berbagai penyakit yang, di sejumlah negara seperti di Australia, sudah tidak ada lagi.
Menurut laporan mendalam yang dibuat oleh program ABC Foreign Correspondent, krisis layanan kesehatan di Timor Leste semakin memburuk, dengan banyak anak-anak yang meninggal karena penyakit yang sebenarnya bisa diobati.
Penyakit seperti kusta, TB, gagal jantung, kurang gizi, diare pada anak-anak banyak terjadi, dan lebih dari 50 persen anak-anak di bawah usia lima tahun (balita) memiliki berat badan di bawah rata-rata pertumbuhan normal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ozmenia
Ozmenia yang berusia empat tahun sudah berada di klinik Bairo Pite selama sebulan terakhir. Ketika dibawa ke sana berat badannya hanya 6,7kg.
Dilahirkan sebagai anak dari lima bersaudara, Ozmenia dan keluarganya tinggal di daerah pegunungan.
Di rumahnya tidak ada pasok air, dan Ozmenia kerap kali menderita diare. Dia merupakan satu dari sekitar 45 persen balita di Timor Leste yang memiliki berat di bawah rata-rata, dua kali lipat lebih banyak dibandingkan Indonesia.
Berat Ozmenia hanya 6,7 kg ketika dibawa ke klinik bulan Juli 2014. (Photo: Sophie Mitchell. ABC)
Sergio
Sergio senang bermain sepakbola namun dalam beberapa bulan terakhir hanya bisa tidur di tempat tidur.
Bocah berusia delapan tahun ini ; pulang dari sekolah dengan hidung berdarah delapan bulan lalu. Meskipun sudah ditangani di klinik Bairo Pite dan Rumah Sakit Pusat Dili, mereka masih tidak mengetahui bagaimana menanganinya.
Dia diperkirakan menderita nasopharyngeal carcinoma (kanker hidung), namun sejauh di Timor Leste belum bisa dilakukan biopsi.
Tidak ada fasilitas untuk melakukan chemotherapy dan radiasi untuk pengobatan kanker di sana.
Sergio diduga menderita kanker hidung. (Photo: Sophie Mitchell. ABC)
Tomas
Ayah dari tiga anak Tomas Pinto (34 tahun) bisa meninggal setiap saat.
Sama seperti banyak warga Timor Leste lainnya, Tomas menderita demam rematik ketika masih muda, penyakit yang bisa menyebabkan gagal jantung.
Di Australia, operasi yang sederhana bisa memperbaiki salah satu katup di jantungnya, namun operasi semacam ini tidak tersedia di Timor Leste.
Dia merasa beruntung karena sekarang ada bantuan kesehatan dari Australia.
"Saya merasa sangat bersyukur." kata Tomas. "Saya adalah salah satu orang dari sekian banyak orang yang dipilih Tuhan untuk diselamatkan. Saya hanya dari keluarga miskin."
Tomas (tengah) bisa meninggal setiap saat karena penyakit jantung yang dideritanya. (Photo: Sophie Mitchell, ABC)
Jekka
Jekka Pereira dan keluarganya berasal dari desa terpencil di kabupaten Los Palos.
Mereka harus berkendaraan selama delapan jam untuk bisa mencapai klinik Bairo Pite ketika Jekka tiba-tiba pingsan di satu hari.
Dia sekarang diperkirakan menderita penyakit jantung, dan berharap bisa dibawa ke Australia untuk menjalani operasi jantung.
Jekke Pereira menderita penyakit jantung. (Photo: Sophie Mitchell,ABC)