Soal Pemecatan, Yorrys: DPP Golkar Lebih Kejam dari Komunis

Soal Pemecatan, Yorrys: DPP Golkar Lebih Kejam dari Komunis

- detikNews
Selasa, 12 Agu 2014 10:16 WIB
Jakarta - Ketua DPP Golkar Yorrys Raweyai menjadi salah satu elite yang dikabarkan dipecat. Yorrys menilai pemecatan itu bentuk kepanikan DPP Golkar yang masa kepengurusannya diminta berakhir tahun 2014 ini.

Yorrys mengatakan dirinya tak merasa dipecat oleh DPP Golkar. Sebab, kabar pemecatan dirinya hanya dikabarkan dari mulut ke mulut, tanpa adanya surat atau rapat resmi.

"Mereka yang umumkan, mereka yang menetralisir, mereka yang mengubah pemecatan, jadi nonaktif, lalu katanya cuma teguran. Tapi juga nggak tahu teguran tertulis apa lisan," kata Yorrys saat berbincang dengan detikcom, Selasa (12/8/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yorrys menilai kabar pemecatan yang beredar di masyarakat dihembuskan sebagai bentuk kepanikan. Seperti diketahui Yorrys dan sejumlah kader Golkar mengupayakan untuk digelarnya Munas Golkar pergantian ketum tahun ini, sesuai AD ART.

"Ini menunjukkan kepanikan," ujarnya.

Yorrys mengatakan kepengurusan Golkar yang dipimpin Aburizal Bakrie (Ical) akan berakhir paling lambat 8 Oktober 2014 nanti. Oleh karenanya, dia menilai pemecatan tak masuk akal dalam waktu yang tinggal sedikit.

"Apa gunanya (pemecatan-red), kepengurusan tinggal dua bulan, tiba-tiba main pecat, ini menjalankan partai kok lebih kejam dari komunis," pungkasnya.

(trq/van)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads