Pembangunan MRT Berlanjut di Istora dan Benhil, Ini Rekayasa Lalinnya

Pembangunan MRT Berlanjut di Istora dan Benhil, Ini Rekayasa Lalinnya

- detikNews
Selasa, 12 Agu 2014 10:23 WIB
Pekerjaan proyek MRT
Jakarta -

Setelah Senayan dan Setiabudi, tahapan konstruksi skala besar MRT kini dilanjutkan di dua titik yakni Istora dan Bendungan Hilir (Benhil). Pembangunan akan dimulai malam ini dengan membongkar Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Karet dan rekayasa lalu lintas di kedua titik.

Dalam rilis MRT Jakarta yang diterima detikcom, Selasa (12/8/2014) tahapan pembangunan stasiun bawah tanah proyek MRT Jakarta. Median jalan di kedua titik tersebut akan ditutup untuk digunakan sebagai area kerja dan akan dilakukan rekayasa lalu lintas yang diberlakukan di kedua titik tersebut.

Konstruksi skala besar ini merupakan lanjutan dari konstruksi di titik sebelumnya di Bundaran HI dan Dukuh Atas yang sudah dimulai April 2014, dan di titik Senayan dan Setiabudi yang sudah dimulai pada Juli 2014 lalu. Semua lokasi yang dilakukan konstruksi skala besar nantinya akan berfungsi menjadi stasiun bawah tanah MRT Jakarta yang terdiri dari 6 stasiun, yaitu Stasiun Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas dan Bundaran HI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti tahapan skala besar di 4 titik sebelumnya, tahapan konstruksi skala besar di titik Istora dan Benhil dimulai dengan penggalian dan pembangunan stasiun bawah tanah pada bagian median jalan. Tahapan ini akan menimbulkan konsekuensi pada perubahan lajur lalu lintas secara permanen selama kurang lebih dua tahun pada 6 titik bakal stasiun MRT bawah tanah tersebut.

Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mengatakan bahwa dengan dimulainya tahapan penggalian stasiun bawah tanah di semua titik, menunjukkan bahwa Proyek MRT Jakarta terus menunjukkan progress yang nyata.

“Kami gembira bahwa tahapan penggalian stasiun bawah tanah atau konstruksi skala besar di Koridor Sudirman – Bundaran HI telah dimulai seluruhnya. Dukungan dan pengertian masyarakat terus kami perlukan untuk bersama-sama memastikan proyek ini berlangsung sesuai rencana,” jelas Dono.

Dono menjelaskan selama kontruksi berlangsung, bagian tengah median jalan di titik Istora dan Benhil akan ditutup secara permanen selama kurang lebih 2 tahun sebagai area kerja, dan lajur kendaraaan akan dibuat sedikit berbelok dengan memanfaatkan lokasi jalur hijau dan trotoar jalan yang sudah dikupas dan dilakukan pengerasan.

"Walaupun dilakukan penutupan area median jalan secara permanen selama periode konstruksi tersebut, jumlah lajur kendaraan pada 6 titik lokasi tersebut akan tetap dipertahankan," kata Dono.

Tahapan konstruksi skala besar di titik Istora akan dimulai 12-25 Agustus 2014. Sedangkan untuk tahapan kontruksi skala besar di Benhil akan dimulai 12-20 Agustus 2014. Pekerjaan persiapan median tengah tersebut akan dilakukan pada malam hari, proyeknnya terdiri dari pengupasan dan perkerasan median tengah jalan, pengecatan marka jalan, persiapan jalur lambat bergeser ke jalan sementara yang sudah dibangun di sisi trotoar jalan, pergeseran jalur cepat ke jalur lambat yang lama, pergeseran lajur busway ke jalur cepat yang lama (lajur busway tetap eksklusif). Area kerja yang dibutuhkan di titik Istora adalah selebar kurang lebih 28 meter dan di Senayan selebar 30 meter.

Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta M Nasyir menjelaskan bahwa untuk tahapan pembangunan stasiun Istora, tahap pertama yang dikerjakan berupa pembuatan Guide Wall. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan Diaphragm Wall (D-Wall), penggalian serta pembangunan struktur utama stasiun yang dijadwalkan akan selesai pada 30 April 2016 mendatang.

Kontruksi skala besar ini juga akan berdampak pada pembongkaran JPO Karet yang akan dibongkar pada 5 Agustus 2014 pagi hari dan direncanakan selesai pada 20 Agustus 2014.

“Sebagai kompensasi atas JPO Karet yang dibongkar, masyarakat dapat menggunakan JPO yang berlokasi di depan Hotel Le Meridien sebagai JPO alternatif untuk area tersebut,” lanjut M Nasyir.

Selama dilakukan pembongkaran JPO Karet, turut dilakukan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) berupa diberlakukannya satu lajur contra flow di sisi barat jalan untuk lajur arah selatan (area di depan Sampoerna Strategic Square) pada tanggal 18 Agustus 2014 malam hari mulai pukul 23.00 hingga pukul 04.00 WIB.

Hal ini dilakukan selama berlangsung pekerjaan pembongkaran girder JPO Karet sisi timur. Begitu juga pada saat dilakukan pembongkaran girder JPO Karet sisi barat, diberlakukan contra flow di sisi timur jalan untuk satu lajur arah utara, pada tanggal 19 Agustus 2014 malam hari mulai pukul 23.00 hingga 04.00 WIB.

“Untuk pengalihan lalu lintas ini kita tetap bekerja sama dengan pihak Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Ditlantas Polda Metro Jaya. Kita juga memasang sejumlah rambu lalu lintas dan beberapa spanduk pemberitahuan untuk memudahkan para pengguna jalan,” jelas Nasyir.

(slm/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads