Masih mengenakan kaos kuning yang dipakainya ketika penangkapan kemarin, Dedek terlihat kesakitan dengan luka di jari telunjuk kanan akibat sabetan gunting korban dan kaki kirinya yang tertembus timah panas karena berusaha kabur.
"Iya saya menyesal. Keluarga sudah tahu saya membunuh," kata Dedek di balik jeruji besi tahanan Mapolsek Gayamsari, Senin (4/8/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tunggu keluarga mau ke sini (Semarang). Nanti saya dan keluarga mau minta maaf," ujarnya.
Dedek membunuh Fatma karena sakit hati dicap penipu, Minggu (3/8) kemarin. Awalnya Dedek menawarkan dagangan berupa obat herbal dan pemeriksaan kesehatan gratis, namun setelah selesai pemeriksaan, Dedek meminta bayaran. Korban pun marah dan menyebut pelaku sebagai penipu.
Keduanya terlibat adu mulut hingga akhirnya saling pukul. Korban lari ke kamar mengambil gunting dan menyabetkan ke arah pelaku yang mengikuti dari belakang. Tangan pelaku yang terluka ternyata membuat pria asal Pematang Siantar itu semakin murka. Ia langsung mendorong dan mencekik korban kemudian menghujani lehernya dengan gunting.
Fatma ditemukan tewas bersimbah darah oleh ibunya, Oeik Hok Jhon (52) di dalam kamar dengan luka tusuk di leher sekitar pukul 14.00. Hanya terpaut 2 jam, Unit Reskrim Polsek Gayamsari menangkap pelaku di RSUD Ketileng Semarang saat pelaku sedang memeriksakan jarinya yang terkena tebasan gunting milik korban.
(alg/try)