Cerita Sedih TKI yang tidak Bisa Berlebaran di Indonesia

Cerita Sedih TKI yang tidak Bisa Berlebaran di Indonesia

- detikNews
Sabtu, 26 Jul 2014 15:39 WIB
Ilustrasi/ Dok Detikcom
Banyumas - Lebaran adalah hari berkumpul bersama keluarga dan sanak saudara. Tapi ternyata tidak semua orang bisa mendapatkan kesempatan itu. Bagi sebagian dari mereka yang berprofesi sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI), kesempatan untuk mudik belum tentu bisa dilakukan seperti para pekerja yang berada di Indonesia. Mereka harus menunggu masa kontraknya selesai atau mendapatkan cuti dari tempat mereka bekerja.

Seperti Warni Istiani (35) seorang TKW yang bekerja di Hong Kong. Meski sudah terbiasa jauh dari keluarga, namun rasa rindu kala musim mudik tiba terus menghimpitnya, karena saat itu dirinya tidak bisa bertemu dengan keluarga. Hingga rasa ingin berlebaran di Indonesia tidak bisa lagi diungkapkan dengan kata-kata, hanya perasaan rindu dan terharu yang dirasakannya.

"Ya sedih, terharu, kadang rindu sama keluarga, sudah tiga tahun saya tidak bisa berlebaran dan pulang ke Indonesia," kata Warni Istiani, salah satu TKI yang bekerja di Sau Mau Ping, Hong Kong, saat dihubungi wartawan, Sabtu (26/7/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasa sedih kadang sering menghinggapi dirinya saat sang anak bertanya kapan dirinya pulang. Meski sang anak sudah besar, tapi berkumpul bersama keluarga pada saat hari raya merupakan hal yang sangat dia harapkan.

"Tiga tahun tidak merasakan lebaran, tahun depan juga belum tentu bisa lebaran sama keluarga," ujarnya.

Ibu dua anak ini mengaku selama tiga tahun bekerja sebagai TKW di Hong Kong, tiga kali pula dirinya sudah berganti majikan. Selama itu pula dirinya tidak pulang ke Indonesia. Tahun depan dirinya mengaku bisa mendapatkan cuti, tapi tidak saat berbarengan dengan hari raya.

"Sudah tiga kali ganti majikan, tapi yang paling lama majikan yang terakhir ini," tutrnya.

Meskipun begitu, dia mengaku menikmati pekerjaannya tersebut, itu dikarenakan pendapatan yang didapatkannya lebih besar dari pada harus bekerja di Indonesia. Meskipun sangat berisiko, tapi dirinya tetap optimis dengan apa yang dia kerjakan, karena niat bekerjanya untuk mencari penghasilan yang lebih baik.

"Kalau suruh milih ya mendingan kerja di Indonesia, tapi kan penghasilannya kecil," jelasnya.

Dia terpaksa bekerja sebagai TKW karena dirinya menginginkan anaknya bisa sekolah dan mengenyam pendidikan yang lebih baik. "Saya kerja disini karena pingin sekolahin anak agar bisa memperoleh pendidikan yang lebih baik, itu harapan saya," ujarnya.

Selama menjadi TKW di Hong Kong, dia bekerja mengurus pekerjaan rumah mulai dari memasak, mencuci, bersih-bersih rumah hingga mengasuh bayi. Namun karena tujuan dan impian memiliki kehidupan yang lebih baik, pekerjaan itu pun selalu dia nikmati dengan penuh keikhlasan.

"Di Hongkong semua pekerjaan saya yang lakukan, ya namanya ikut orang ya begini. Tapi karena majikan baik, semua pekerjaan jadi tidak terasa berat, selain itu karena saya memiliki tujuan dan impian untuk hidup lebih baik, maka saya tetap ikhlas," ungkapnya.

Selain untuk menyekolahkan anak-anaknya. Penghasilan dari dia bekerja menjadi TKW, nantinya akan dia kumpulkan untuk membuka sebuah usaha.

Untuk mengobati rasa rindu tidak bisa berkumpul dan bersilaturahmi bersama keluarga di Indonesia pada saat hari raya, biasanya para TKW di Hong Kong akan membuat kegiatan pada saat hari libur tiba. Karena lebaran di Hong Kong tidak ada Shalat Idul Fitri, kecuali mendapatkan izin dari majikan.

"Ya karena hari raya lebarannya hari biasa jadi tidak libur. Salat Idul Fitri juga tidak ada, kecuali kalau majikannya baik bisa dikasih keluar untuk salat. Biasanya nanti, anak-anak (TKI) akan merayakannya lebaran saat libur dan ketemu untuk bermaaf-maafan," tuturnya.

(arb/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads