Adanya penerapan uang elektronik membuat pengguna bus harus membayar dua kali jika ingin baik bus APTB dan BKTB di seluruh halte TransJ.
"Per tanggal 1 Agustus 2014 ini tidak akan ada lagi penjualan tiket APTB dan BKTB di loket Transjakarta. Seluruh operator akan mengutip tiket, baik perjalanan dalam kota maupun ke luar kota," kata Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, AN Steve Kosasih, dalam rilisnya, Jumat (18/7/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kesepakatan tersebut didapat dalam rapat antara Dinas Perhubungan, PT Transportasi Jakarta, Unit Pengelola Transjakarta, serta para operator APTB dan BKTB di kantor Dinas Perhubungan siang tadi. Menurut Kosasih, semua peserta rapat menyetujui hal itu, kecuali Kopaja yang meminta agar penumpang diberikan akses khusus.
Mengenai adanya ketidaksetujuan Kopaja, hal itu akan dibahas dalam rapat pada Kamis (24/7) mendatang. "Kita terbuka untuk mengakomodir ide win-win solution," ujar Kosasih.
Sementara itu, Kepala UP Transjakarta, Pargaulan Butar-butar, menegaskan seluruh pembayaran akan langsung masuk ke rekening Transjakarta. "Karena itu sulit dilakukan pemisahan pembayaran secara elektronik karena dalam halte penumpang akan tercampur antara penumpang Transjakarta dan penumpang APTB atau BKTB," kata Pargaulan.
(ros/vid)











































