Jerman Usir Pejabat Intelijen AS Terkait Skandal Spionase

Jerman Usir Pejabat Intelijen AS Terkait Skandal Spionase

- detikNews
Jumat, 11 Jul 2014 10:24 WIB
Jerman Usir Pejabat Intelijen AS Terkait Skandal Spionase
Ilustrasi (Reuters)
Berlin - Ketegangan diplomatik antara Jerman dengan Amerika Serikat semakin menjadi. Otoritas Jerman mengusir agen intelijen AS yang bertugas di Berlin, setelah muncul tudingan adanya staf intelijen Jerman yang menjadi agen ganda bagi AS.

Yang diusir oleh Jerman ialah kepala perwakilan badan intelijen AS atau CIA, di Berlin. Pengusiran ini terjadi pada Selasa (8/7), setelah muncul dua kasus spionase terbaru yang menunjukkan bahwa AS terus memata-matai Jerman, yang sekutunya sendiri.

"Perwakilan dinas intelijen AS pada kedutaan AS telah diminta untuk meningalkan Jerman," ujar juru bicara pemerintah Jerman, Steffen Seibert, seperti dilansir AFP, Jumat (11/7/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah tegas seperti ini tergolong sangat tidak biasa di antara sekutu NATO dan sekaligus menunjukkan kemarahan Jerman atas kiprah spionase AS. Pengusiran pejabat intelijen AS ini didasarkan pada penyelidikan yang dilakukan oleh kejaksaaan Jerman, terkait dugaan spionase AS.

"Serta pertanyaan luar biasa selama beberapa bulan terakhir soal aktivitas dinas rahasia AS di Jerman. Pemerintah menanggap perkembangan kasus ini sangat serius," ucap Seibert.

Tindakan tegas otoritas Jerman ini menuai beragam tanggapan, baik dari media setempat maupun jajaran pemerintahan Jerman sendiri.

Media ternama Jerman, Spiegel Online, menyebut pengusiran pejabat AS ini sebagai 'gempa diplomatik'. Dalam artikelnya, Spiegel menekankan bahwa tindakan pengusiran semacam ini biasa dilakukan terhadap negara paria seperti Korea Utara.

Sedangkan Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen, yang dikenal sangat dekat dengan AS, juga ikut mengomentari. "Hari ini, mengirimkan sinyal sangat jelas bahwa Jerman tidak akan lagi mentolerir pelanggaran kepercayaan seperti ini dan bahwa kita memerlukan awal yang baru satu sama lain," tuturnya.

Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere mempertanyakan keuntungan dari aktivitas spionase AS di Jerman. "Berdasarkan yang kami ketahui sekarang, informasi yang didapat melalui tudingan spionase ini sangat konyol," sebutnya.

Pada awal Juli, seorang staf lembaga intelijen asing Jerman, BND ditangkap atas tudingan spionase. Pria Jerman tersebut disebut-sebut bekerja sebagai agen ganda bagi intelijen AS. Menurut sumber intelijen dan politik setempat, pria berusia 31 tahun tersebut mengakui telah menyerahkan dokumen rahasia untuk pihak tertentu di AS.

Kanselir Jerman Angela Merkel menyebut tudingan ini sangat serius. Jika memang tudingan tersebut benar, maka menurut Merkel, hal ini jelas bertentangan dengan kerjasama yang tengah dijalankan antara Jerman dan AS.

(nvc/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads