Dalam catatan CNN, kubah itu pernah menahan lebih dari ratusan roket yang mengarah ke kota penting Israel, seperti Tel Aviv, Ashdod, Ashkelon, Kiryat Gat dan wilayah lainnya. Jumlah korban dari pihak Israel sangat minim dengan adanya perlindungan ini.
Hari Rabu (9/7) waktu setempat, pihak Israel mengklaim sudah mengintersep 56 roket yang ditembakkan dari Gaza. Mereka menyebut itu serangan dari pihak Hamas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa Itu Iron Dome?
|
AFP
|
Ada roket yang langsung dihancurkan, ada juga yang dibiarkan bila mengarah ke area terbuka. Kubah itu dilengkapi radar yang bisa mengidentifikasi target. Ada juga peluncur roket yang bisa bergerak bebas. Sistem ini sangat mudah untuk dipindahkan, hanya butuh beberapa jam saja untuk mempersiapkannya.
Bagaimana Sistem Kerjanya?
|
smarttheparty
|
Seandainya lokasi jatuh mengarah ke objek vital atau tempat padat penduduk, maka misil akan langsung menghancurkannya. Namun bila jatuh ke area terbuka, akan dibiarkan.
Kapan Sistem ini Dikembangkan?
|
CNN
|
Kementerian Pertahanan Israel memilih Iron Dome sebagai solusi terbaik dalam pertahanan dari berbagai ancaman dalam waktu singkat. Israel memutuskan membangun sistem pertahanan udaranya setelah Perang Lebanon pada 2006 di mana saat itu, sekitar 4.000 roket Hizbullah menghujani Israel utara dan menewaskan 44 orang.
Ada Peran AS di Iron Dome?
|
AFP
|
Iron Dome ini dapat menghentikan ancaman serangan sejauh 70 kilometer dan dapat beroperasi di segala kondisi cuaca. Alat ini memiliki hulu ledak khusus yang dapat meledakkan target apapun di udara dalam hitungan detik. Pengadaan sistem ini tak lepas dari bantuan dana pemerintahan Presiden AS Barack Obama.
Pada tahun 2014, AS menyediakan US$ 235 juta untuk riset Iron Dome. Setiap baterei dome membutuhkan biaya sekitar US$ 50 juta. Misilnya senilai US$ 62.000.
Negara-negara lain tertarik untuk menggunakan sistem ini, seperti Korea Selatan dan beberapa negara bagian NATO di Eropa.
Halaman 2 dari 5











































