Peristiwa berdarah ini berawal saat pria yang dikenal pendiam dan hobi jalan-jalan ini hendak pulang ke Pasuruan, Jawa Timur, untuk berkumpul bersama keluarga saat cuti. Ia menuju Bandara Soekarno Hatta dengan menumpang taksi Dian Family.
Tiba-tiba taksi yang ditumpangi anggota Den B Satuan Pelopor Brimob Kelapa Dua disergap 10 pria tepat di Halte UI, Jl Akses UI, Jagakarsa, Jaksel, dini hari. Bharada Rizki dipaksa ditarik keluar taksi dan menjadi bulan-bulanan kemarahan para pria itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut 6 fakta misteri pembunuhan sadis Bharada Rizki:
1. Dibuntuti dari Markas
|
|
"Sepertinya dia sudah diikuti sejak keluar dari Mako Brimob, kemudian dihadang di TKP," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (1/7/2014).
Terkait ciri-ciri pelaku yang berambut cepak, Rikwanto enggan berspekulasi akan dugaan pelaku.
"Kita belum tahu siapa pelakunya. Pelakunya juga menggunakan pakaian preman," ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya masih mengumpulkan informasi mengenai para pelaku ini. Semua informasi, kata dia, akan didalami, termasuk informasi perkelahian anggota Brimob dengan sekelompok orang beberapa waktu lalu di Cijantung.
"Semua informasi itu kita tampung dan kita kembangkan," lanjutnya.
2. Disergap
|
|
"Nggak ada teriakan, mereka langsung memecahkan kaca," kata Kapolres Jaksel Kombes Pol Wahyu Hadiningrat saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (2/7/2014). Polisi mendapatkan informasi dari keterangan saksi yang diperiksa.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (1/7) dini hari sekitar pukul 00.40 WIB. Bharada Rizki baru saja mendapat cuti usai mengikuti ekspedisi NKRI menjelajahi Maluku bersama rombongan mahasiswa dan TNI.
Dia menyetop taksi yang dikemudikan Tohari dari depan Mako Brimob, kemudian meminta diantarkan ke Bandara Soekarno-Hatta. Rizki hendak mudik ke kampungnya di Pasuruan, Jatim.
Tiba di Halte UI, 10 pria cepak dengan 5 sepeda motor memberhentikan taksi. Kemudian tanpa ba bi bu, kaca depan dipecahkan dan Rizki dianiaya. Korban sempat ditarik keluar dan dibacok dengan senjata tajam hingga tewas.
"Motif belum kita ketahui. Masih kita dalami," ujar Wahyu.
3. Ditarik dari Taksi, Lalu Ditusuk
|
|
"Korban ditarik dari dalam taksi, kemudian setelah di luar korban ditusuk-tusuk oleh para pelaku," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (1/7/2014).
Rikwanto mengatakan, sekitar pukul 00.40 WIB, Taksi Indah Famili yang ditumpangi Rizki dihadang 10 pria berambut cepak dan berpakaian preman. Para pelaku kemudian memecahkan kaca pintu jok depan yang diduduki oleh korban.
Selanjutnya korban ditarik dari dalam taksi, lalu dianiaya para pelaku. Sementara sopir taksi berinisial TJ yang saat itu menyaksikan penganiayaan korban, berlari keluar menyelamatkan diri.
"Korban ditusuk senjata tajam. Kita belum tahu jenis senjatanya apa," imbuhnya.
Soal jenis senjata tajam itu, sambungnya, itu akan terlihat dari perlukaan pada tubuh korban. Korban menderita 4 luka tusukan di punggung dan 5 tusukan bagian kepala, serta di kelingkingnya. Saat ini polisi masih menyelidiki para pelaku, termasuk motif penganiayaan korban.
4. Tidak Saling Kenal
|
|
"Korban tidak kenal. Mereka langsung mecahkan kaca dan menganiaya korban," terang Kapolres Jaksel Kombes Pol Wahyu Hadiningrat saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (2/7/2014).
Korban juga kemudian ditarik keluar dari mobil. Korban mengalami luka bacok di kepala dan di punggung, serta jari-jari tangannya.
"Motif belum diketahui, masih kita selidki," jelas Wahyu.
Para pelaku juga tak berteriak ata ada nada-nada mengancam. "Nggak, keterangan saksi nggak ada teriakan khusus atau apa," tutupnya.
5. Korban Acak
|
|
"Diduga kuat, Rizki ini korban acak. Artinya dia yang keluar dari kesatuannya dan diyakinkan (para pelaku-red), itu (Rizki-red) adalah anggota Brimob," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (3/7/2014).
Dugaan kuat, penganiayaan para pelaku dilakukan oleh pihak eksternal. Untuk itu, polisi saat ini masih menyelidiki dan mengumpulkan informasi apakah ada peristiwa sebelumnya yang berkaitan dengan anggota Brimob.
"Eksternal dihubungkan dengan peristiwa terakhir yang pernah terjadi. Ini masih dikompulasi," katanya.
Sementara penyidik telah mendalami informasi dari pihak internal. Teman-teman Rizki dan kesatuannya, sudah dimintai keterangan berkaitan dengan latarbelakang Rizki di kesatuannya.
Rabu (2/7) kemarin, penyidik Polres Jaksel telah memeriksa 6 rekan Rizki di kesatuan, termasuk salah satu seniornya yang memesankan taksi untuk Rizki pada Selasa (1/7) dinihari, sebelum terjadinya peristiwa penganiayaan itu.
"Dari hasil pemeriksaan mereka, Rizki adalah prajurit baru belum lama jadi anggota Brimob dan langsung ikut ekspedisi di Maluku. Hanya berkisar ngobrol ringan," lanjutnya.
Kendati dugaan kuat mengarah ke luar, namun penyidik terus menggali informasi dari pihak dalam.
"Ke dalam ke teman-teman korban bagaimana interaksinya. Kedua ke arah kesatuan barangkali ada info lain di kesatuan Brimob itu dan eksternal hal apa saja yang pernah terjadi sebelumnya," pungkasnya.
6. Pelaku Kabur dan Sketsa Disebar
|
|
"Selanjutnya para pelaku melarikan diri," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (1/7/2014).
Penyidik saat ini akan membuat sketsa wajah para pelaku untuk melacak keberadaannya.
"Kita akan buat sketsa, akan kita sebar ke masyarakat berdasarkan sketsa tersebut," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dwi Wicaksono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (3/7/2014).
Kapolda mengungkapkan, sketsa wajah tersebut dibuat berdasarkan keterangan saksi kunci Tohari, sopir Taksi Indah Famili yang saat itu hendak mengantar korban ke Bandara Soekarno-Hatta.
Sketsa wajah itu akan disebarkan ke tempat-tempat keramaian seperti terminal dan stasiun.
"Itu kita optimalkan, mudah-mudahan ada hasil," imbuhnya.
Lebih jauh ia mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini masih berupaya untuk melakukan penyelidikan intensif.
"Baik dari TKP, keterangan saksi sopir taksi, semua akan kita kumpulkan," imbuhnya.
Soal motif, Kapolda mengatakan pihaknya belum bisa menarik kesimpulan atau pun menduga-duga.
"Kalau tersangka sudah ada, insya Allah motif akan diketahui," pungkasnya.
Halaman 3 dari 7











































