"Ini yang dimaksud Kota Tua Festival. Kalau kamu nggak bikin festival, wisata ini nggak akan jalan. Kalau pemerintah waktu itu mau ngasih pinjaman soal cipta niaga atau karya niaga itu kan enak bisa antar pemerintah. Kami ingin memindahkan TIM ke sini supaya kampus bisa tiap hari pameran dan usaha. Jadi tambahan buat mahasiswa juga. Pertunjukan dan pameran kan butuh tempat yang besar. Nah cocok di sini. Jadi di sini kita bisa buat kampus. Jadi TIM bisa buat sesuatu yang bermanfaat lebih besar lagi. Tapi ini dari gubernur kapan nggak pernah jadi. Yah mudah mudahan pembantu gubernur ini bisa lah," papar Ahok sambil tertawa.
Ahok juga terus berupaya mempercantik Kota Tua. Bangunan-bangunan tua di kawasan itu diharapkan menjadi 'ladang investasi'.
"Ini masalah. Ketika orang pengen investasi gedung tua ini mahal, BUMN hanya bisa ngasih 5 tahun. Orang pengennya 20 tahun. Ini masalah. Kami ingin maksa swasta ini belum ramai gimana mau balik modal. Mau bikin hotel siapa yang mau nginep? Nah sekarang kita main paksa bareng deh. Anda harus bangun ini gedung. Kami kasih insentif PBB dan administrasi. Kalau nggak mau bangun, jual kepada kami dengan harga pasar. Kalo sewa kami Pemda masalah. Kalau bangun nggak mau jual, nggak mau ya udah kami pasang 10 kali lipat PBB. 10 kali PBB kan berat, harapannya dia nyari investor buat bangun. kalau dia nggak mau bayar juga, kami sita saja ini," papar dia.
Selain itu, Ahok ingin mengoperasionalkan bus tingkat di kawasan Kota Tua.
"Saya mau pasang bus tingkat ke sini. Kereta juga nyambung ke sini. Nanti kita mau buat lagi jembatan dari pemadam kebakaran sampai BNI ke Fatahilah pakai batu andesit saja, nggak pakai aspal. Jadi orang bisa jalan kaki. Jadi orang seharusnya berani investasi. Kita serius termasuk kali besar barat mau kita bikin bening. Kita serius. Tapi ini juga harus sama-sama gitu lho," kata Ahok.
(aan/mok)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini