Kubu Anas Pertanyakan Status Hukum Nazaruddin

Jakarta - Anas Urbaningrum didakwa menerima duit fee dari pengurusan proyek-proyek yang dibiayai APBN melalui Permai Group. Sejumlah penerimaan duit dengan pecahan rupiah dan US$ diterima melalui M Nazaruddin.

Karena itu pengacara Anas Urbaningrum Handika Honggowongso mempertanyakan status hukum Nazaruddin. Sebab, Anas didakwa menerima duit melalui bekas bendahara umum Partai Demokrat tersebut.

"Pointnya, jika Nazar dianggap memberi uang ke Anas, mengapa Nazar tidak jadi tersangka? apakah JPU ragu? Karena fakta yang ada dalam berkas perkara dalam pra kongres Demokrat Nazar itu tidak keluar ongkos untuk kegiatan Anas," ujar Handika menanggapi dakwaan usai persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (30/5/2014).

Dia menyebut Nazaruddin menjadi pihak yang diuntungkan. Sebab dana sisa yang tidak terpakai saat Kongres Demokrat di Bandung pada 21 Mei-23 Mei 2010 dibawa ke kantor Permai Group.

"Menurut saksi Yulianis, uang yang dibawa dari Permai Group Rp 30 miliar dan US$ 2 juta itu tidak dipakai terus dibawa pulang. Yang dipakai itu sumbangan dari pihak ke-3 yang totalnya US$ 3, 7 juta terpakai sekitar US$ 2,5 juta, sisanya US$ US$ 1, 3 juta dibawa Ibu Neneng," terang Handika.

Handika juga mempertanyakan dakwaan yang mengulas Kongres PD. Dia menyangka isi dakwaan mengenai kongres sama dengan sangkaan dari komisi pengawas PD.

"Apakah KPK sekarang jadi kepanjangan tangan PD? Jadi persidangan nanti justru akan mengadili Kongres PD. Jadi pasti Pak SBY akan pusing, antara senang melihat kredibilita Ans hancur dan sedih karena Demokrat akan dihabisi oleh KPK," tutur Handika.

(fdn/mad)