Jaksa KPK menyebutkan penggunaan duit penerimaan dari Permai Group Rp 84,515 miliar dan US$ 36,070 untuk keperluan persiapan pencalonan ketum Demokrat. Duit digunakan untuk biaya posko tim relawan pemenangan, biaya pertemuan dengan DPC, dan biaya deklarasi.
"Untuk biaya terdakwa bersama tim suksesnya melakukan roadshow antara bulan Maret 2010 s/d bulan April 2010 ke beberapa wilayah di Indonesia," ujar jaksa Yudi Kristiana menyebutkan salah satu item pengeluaran biaya saat membacakan dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Jumat (30/5/2014).
Pada bagian roadshow ini disebut nama-nama loyalis Anas. Disebutkan jaksa, wilayah Jawa Barat dikoordinir Saan Mustopa, Pasha Ismaya Sukardi dan Herlas Junia. Wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah dikoordinir Sudewa.
Sedangkan wilayah Surabaya dikoordinir oleh (Alm) Adjie Massaid, Bali dikoordinir Gede Pasek Suardika, wilayah NTT dan NTB yang dikoordinir Benny K Harman. Papua dan Papua Barat dikoordinir Michael Watimena, Sulawesi dikoordinir Umar Arsyal, wilayah Sumatera Barat dikoordinir M Rachmad.
Untuk wilayah Riau dan Kepulauan Riau dikoordinir Koko dan Nasir, wilayah Sumatera Utara dikoordinir Jhonny Allen Marbun, Ruhut Sitompul dan Sutan Bhatoegana. Aceh dikoordinir Mirwan Amir dan wilayah Kalimantan dikoordinir H Aspihani dan Lim Kim.
"Dalam setiap roadshow diberikan uang saku kepada masing-masing DPC sebesar Rp 20 juta, koordinator wilayah Rp 50 juta, biaya entertainment tiap koordinator Rp 20 juta. Untuk kepentingan roadshow diperlukan biaya kurang lebih sebesar Rp 15 miliar," papar jaksa.
(fdn/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini