Orangutan yang Ditemukan Penuh Luka Bacok Diduga Dianiaya Warga

Orangutan yang Ditemukan Penuh Luka Bacok Diduga Dianiaya Warga

- detikNews
Kamis, 15 Mei 2014 20:34 WIB
Samarinda - Orangutan Kalimantan (Pongo Pygmaeus) ditemukan di kawasan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur dengan kondisi luka parah dan nyaris tewas. Diduga kuat satwa dilindungi itu baru saja dianiaya warga yang memergoki dan menangkapnya dari perkebunan.

Badrul Arifin, penemu orangutan nahas itu bercerita kepada detikcom, Kamis (25/5/2014) petang. Dia mengatakan, satwa primata itu ditemukan pada Selasa (13/5) sore lalu di kawasan tempat tinggalnya di Desa Sepaso Selatan, Kecamatan Bengalon, Kutai Timur.

"Saya awalnya temukan orangutan itu dalam kondisi terluka parah di bagian lengan kanan belakang dan terikat. Dia tertangkap warga di kebun. Mungkin saja begitu (dianiaya beramai-ramai)," jelas Badrul.

Satwa itu menurut Badrul, kerap dianggap warga setempat sebagai hama yang merugikan. Sang orangutan seringkali masuk ke dalam kebun sawit milik warga atau milik perusahaan di Desa Sepaso. Tidak jarang kehadiran orangutan kerap memantik amarah warga.

"Setahu saya memang orangutan itu dilindungi. Ini menurut saya karena ketidaktahuan warga dan minimnya sosialisasi kepada warga tentang orangutan yang dianggap sebagai hama," ujar Badrul.

"Di sini memang banyak lahan yang tergerus, ada pertambangan sampai perkebunan sawit. Menurut saya juga dia (orangutan) ke tempat lain seperti kebun sawit buat cari makan karena tempat awalnya sudah tidak ada lagi," sebutnya.

"Saya bilang ke warga 'sudah-sudah, biar saya yang urus nanti'. Saya bingung karena tidak ada kebun binatang di Kutai Timur. Tapi saya ingat dan tahu ada kantor pos Balai Taman Nasional Kutai di Sangkima. Makanya saya bawa ke sana pada hari Rabu (14/4/2014)," tambahnya.

Dijelaskan Badrul, tidak jarang orangutan terlihat warga Bengalon pada pagi dan sore hari di berbagai kawasan seperti di hutan, sungai hingga perkebunan sawit warga hingga kebun sawit milik perusahaan.

"Ya itu tadi mungkin karena tempat awalnya orangutan dulu habis karena tergerus tambang dan sawit. Makanya dia cari makan ke tempat lain. Biasanya terlihat pagi dan sore," ungkapnya.

Usai menerima orangutan yang dibawa Badrul, dalam pemeriksaan lebih jauh di Pos TNK Sangkima, kondisi individu orangutan yang diperkirakan berusia 5 tahun itu sangat mengenaskan.

Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) I Sangatta Hernowo Suprianto mengatakan, kondisi fisik orangutan tersebut sangat lemah dengan kaki dan tangan terikat serta mulut robek. Bahkan gigi dan gusinya hancur.

"Juga ada luka-luka bacok, kondisinya hampir mati. Diduga, orangutan itu dianiaya karena yang menyerahkan merasa kasihan setelah melihat orangutan itu dianiaya pekerja (sawit) lainnya," ujar Hernowo.

(mok/mok)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads