Pemimpin-pemimpin negara Eropa diundang untuk menghadiri perundingan yang digelar di Kiev ini. Fokus pembahasan dalam pertemuan ini dikonsep oleh badan keamanan pan-European OSCE. Demikian seperti dilansir AFP, Rabu (14/5/2014).
Pertemuan tersebut akan menyatukan pejabat pemerintahan Ukraina, termasuk Perdana Menteri Arseniy Yatsenyuk bersama dengan anggota parlemen dan mantan pemimpin parlemen setempat, serta kandidat yang maju dalam pemilu 25 Mei mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kepemimpinan Ukraina terbuka bagi dialog inklusif untuk kesatuan nasional," terang juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina dalam keterangannya.
"Namun, sangat sulit untuk berhubungan dengan teroris, yang tujuannya hanya menghancurkan, tidak hanya kesatuan nasional tapi juga kedaulatan Ukraina," imbuhnya.
Diplomat veteran Jerman Wolfgang Ischinger akan menjadi moderator dalam perundingan meja bundar. Tidak disebutkan negara mana saja yang hadir dalam perundingan ini. Namun Kanselir Jerman Angela Merkel menyebut perundingan ini menawarkan kemungkinan yang baik untuk menemukan jalan keluar bagi krisis yang melanda Ukraina dan Rusia.
"Semakin representatif meja bundar tersebut, semakin baik jadinya," sebut Merkel, sembari menambahkan bahwa tidak ada tempat bagi pihak-pihak yang mendukung kekerasan dalam perundingan ini.
Otoritas Ukraina menuding Rusia sengaja memainkan 'permainan kotor' dan tidak netral dalam menginterpretasikan rencana aksi yang disusun OSCE. Ukraina juga terus mendesak Rusia untuk menarik mundur tentaranya dari perbatasan kedua negara.
Pada Selasa (13/5), dilaporkan tujuh tentara Ukraina tewas dalam bentrokan dengan kelompok pemberontak setempat. Konvoi militer Ukraina tiba-tiba diserang saat melintasi sebuah desa yang terletak antara wilayah Slavyansk dan Kramatorsk yang menjadi markas pemberontak. Sekitar 30 pria bersenjata melepas tembakan ke arah tentara Ukraina.
(nvc/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini