"Untuk bulan ini saja total 20 kecelakaan, mulai dari materi, luka ringan, luka berat hingga meninggal dunia. Hampir setiap hari ada," ujar Kanit Laka Lantas Polres Jakarta Timur AKP Agung Budi kepada detikcom, Rabu (14/5/2014).
Agung yang telah setahun lebih menangani kasus kecelakaan di Jakarta Timur menemukan setiap kecelakaan selalu diawali pelanggaran lalu lintas, dan nyawa taruhannya. Padahal untuk selamat dalam berkendara dimulai dari hal yang sederhana, yakni mematuhi rambu lalu lintas.
"Mengawali keselamatan ya jangan melanggar," ujar Agung.
Lokasi-lokasi yang kerap terjadi kecelakaan diawali pelanggaran lalu lintas seperti pemotor yang melawan arus sudah diketahui jajaran Satlantas Polres Jakarta Timur. Seperti di Jl Raya Kalimalang, Jl Raya Bekasi, Jl Pemuda, Jl I Gusti Ngurah Rai, wilayah Pulo Gadung dan kawasan pabrik.
"Ya memang jika melawan arus lebih dekat belokannya, putaran lebih jauh. Jadi dia berpikiran lebih dekat tapi fatal," ujar Agung.
Hal ini terkait peristiwa kecelakaan antara Toyota Yaris B 1597 TOA yang melaju 60 Km/jam dan menabrak pemotor Honda Scoopy B 3800 TLS yang melawan arah. Kecelakaan ini sendiri terjadi pada Selasa (13/5) pukul 09.30 WIB.
Pemotor bernama Muhammad itu meninggal. Sementara pengendara mobil bernama Austin diperiksa pihak kepolisian. Mobil yang dikendarai Austin sempat dirusak warga sekitar lokasi kejadian, Jl I Gusti Ngurah Rai, Pondok Kopi, Jakarta Timur.
(vid/ndr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini