Kesaksian Sri Mulyani: Paparkan Dampak Krisis Amerika Hingga Laporkan ke JK

Kasus Century

Kesaksian Sri Mulyani: Paparkan Dampak Krisis Amerika Hingga Laporkan ke JK

- detikNews
Sabtu, 03 Mei 2014 08:24 WIB
Kesaksian Sri Mulyani: Paparkan Dampak Krisis Amerika Hingga Laporkan ke JK
Jakarta - Mantan Menkeu, Sri Mulyani dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan kasus Bank Century dengan terdakwa Budi Mulya. Sri Mulyani memberikan kesaksian dengan memaparkan sejumlah hal.

Petinggi bank dunia itu sengaja datang dari Amerika Serikat untuk duduk sebagai saksi di depan majelis hakim. Jumat (2/5/2014) Sri memberi kesaksian selama kurang lebih 6,5 jam.

Sempat terjadi beberapa perdebatan antara mantan Menkeu dan jaksa KPK. Namun dengan begitu tegas, Sri Mulyani menjelaskan semua yang diketahuinya tentang kasus Bank Century.

Berikut beberapa kesaksian Sri Mulyani:




1. Dampak Krisis Amerika 2008 Mulai Terasa di Indonesia

Pada tahun 2008, Amerika diguncang badai krisis keuangan setelah bangkrutnya salah satu bank besar, Lehman Brothers. Krisis di Amerika ini menjalar ke seluruh dunia, hampir semua negara merasakan dampaknya tak terkecuali Indonesia.

Efek psikologis dari krisis ini adalah hal yang paling mengkhawatirkan. Contohnya dalam sehari saja, harga saham bisa jatuh hingga 10 persen.

Pemerintah Indonesia berusaha sekuat tenaga agar terhindar dari krisis. Menteri keuangan saat itu, Sri Mulyani mengambil beberapa kebijakan strategis untuk menyelamatkan Indonesia dari krisis.

"Instruksi Presiden, Indonesia harus siap dan tidak boleh masuk krisis sehingga masuk program IMF. Pak JK bilang, boleh tangani krisis asal tidak boleh lakukan jaminan penuh kepada perbankan," papar Sri Mulyani dlaam persidangan di pengadilan Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Pemerintah pun kemudian menelurkan beberapa Perpu untuk mengantisipasinya. Dan belakangan Perpu itu sudah diubah menjadi UU. Sri Mulyani menilai, perubahan Perpu menjadi UU menegaskan adanya bukti secara hukum jika krisis yang ditakutkan itu memang nyata.

1. Dampak Krisis Amerika 2008 Mulai Terasa di Indonesia

Pada tahun 2008, Amerika diguncang badai krisis keuangan setelah bangkrutnya salah satu bank besar, Lehman Brothers. Krisis di Amerika ini menjalar ke seluruh dunia, hampir semua negara merasakan dampaknya tak terkecuali Indonesia.

Efek psikologis dari krisis ini adalah hal yang paling mengkhawatirkan. Contohnya dalam sehari saja, harga saham bisa jatuh hingga 10 persen.

Pemerintah Indonesia berusaha sekuat tenaga agar terhindar dari krisis. Menteri keuangan saat itu, Sri Mulyani mengambil beberapa kebijakan strategis untuk menyelamatkan Indonesia dari krisis.

"Instruksi Presiden, Indonesia harus siap dan tidak boleh masuk krisis sehingga masuk program IMF. Pak JK bilang, boleh tangani krisis asal tidak boleh lakukan jaminan penuh kepada perbankan," papar Sri Mulyani dlaam persidangan di pengadilan Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Pemerintah pun kemudian menelurkan beberapa Perpu untuk mengantisipasinya. Dan belakangan Perpu itu sudah diubah menjadi UU. Sri Mulyani menilai, perubahan Perpu menjadi UU menegaskan adanya bukti secara hukum jika krisis yang ditakutkan itu memang nyata.

2. Ada Belasan Bank yang Kondisinya Mirip Bank Century

Sri Mulyani mengakui kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2008 terancam krisis. Bahkan ada belasan bank yang kondisinya mirip Bank Century. Keputusan tepat harus diambil.

"Ada lima bank yang mirip Bank Century dan 18 yang mengalami kesulitan likuiditas," kata Sri Mulyani di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (2/5).

Jika Bank Century ditutup, bisa saja bank-bank tersebut bakal terkena imbasnya.

Maka dari itu, dana PMS Rp 632 miliar akhirnya dikucurkan untuk Bank Century. Dalam pengambilan keputusan, Sri Mulyani menyebut harus memperhitungkan pengambilan dana itu dibanding runtuhnya kepercayaan terhadap sistem perbankan nasional.

2. Ada Belasan Bank yang Kondisinya Mirip Bank Century

Sri Mulyani mengakui kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2008 terancam krisis. Bahkan ada belasan bank yang kondisinya mirip Bank Century. Keputusan tepat harus diambil.

"Ada lima bank yang mirip Bank Century dan 18 yang mengalami kesulitan likuiditas," kata Sri Mulyani di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (2/5).

Jika Bank Century ditutup, bisa saja bank-bank tersebut bakal terkena imbasnya.

Maka dari itu, dana PMS Rp 632 miliar akhirnya dikucurkan untuk Bank Century. Dalam pengambilan keputusan, Sri Mulyani menyebut harus memperhitungkan pengambilan dana itu dibanding runtuhnya kepercayaan terhadap sistem perbankan nasional.

3. Ambil Keputuan Soal Bank Century dengan Penuh Perhitungan

Penentuan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik dan harus diselamatkan tak dilakukan serampangan. Sri Mulyani yang saat itu menjabat sebagai Menkeu mengaku melakukan perhitungan mendalam soal keputusan yang akan diambil.

"Makanya mudarat paling kecil saya ambil tapi saya tahu manfaat besar terhadap Indonesia dan itu terbukti," tutur Sri Mulyani di pengadilan Tipikor.

Sri juga mengungkapkan bahwa keputusan menyelamatkan Bank Century dengan memperhitungkan ketenangan masyarakat. Namun, argumen Sri sempat dibantah oleh jaksa KPK, KMS Roni.
Β 
"O.. Tidak bisa diukur (ketenangan masyarakat)," kata Roni.

"Bisa dong pak," balas Sri Mulyani.

"Dari mana bisa diukurnya?" tanya balik Roni.

Menurut Sri Mulyani, saat itu ada Rp 1.700 triliun uang rakyat di seluruh bank. Ada juga 82 juta akun rekening. Dan angka-angka itulah yang dijaga agar tak terjadi kepanikan.

"Itulah nilai keamanan itu," tegas Sri Mulyani.

3. Ambil Keputuan Soal Bank Century dengan Penuh Perhitungan

Penentuan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik dan harus diselamatkan tak dilakukan serampangan. Sri Mulyani yang saat itu menjabat sebagai Menkeu mengaku melakukan perhitungan mendalam soal keputusan yang akan diambil.

"Makanya mudarat paling kecil saya ambil tapi saya tahu manfaat besar terhadap Indonesia dan itu terbukti," tutur Sri Mulyani di pengadilan Tipikor.

Sri juga mengungkapkan bahwa keputusan menyelamatkan Bank Century dengan memperhitungkan ketenangan masyarakat. Namun, argumen Sri sempat dibantah oleh jaksa KPK, KMS Roni.
Β 
"O.. Tidak bisa diukur (ketenangan masyarakat)," kata Roni.

"Bisa dong pak," balas Sri Mulyani.

"Dari mana bisa diukurnya?" tanya balik Roni.

Menurut Sri Mulyani, saat itu ada Rp 1.700 triliun uang rakyat di seluruh bank. Ada juga 82 juta akun rekening. Dan angka-angka itulah yang dijaga agar tak terjadi kepanikan.

"Itulah nilai keamanan itu," tegas Sri Mulyani.

4. Kaget dengan Nilai PMS yang Capai Rp 2,6 T

Dana PMS Bank Century ternyata tidak hanya cukup Rp 632 miliar saja. Bahkan meningkat hingga Rp 2,6 triliun. Penambahan itulah yang membuat Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani kaget.

"Saya merasa sangat kaget dengan angka yang berubah dari Rp 632 miliar menjadi Rp 2,6 triliun," kata Sri Mulyani saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta.

Mengetahui perubahan itu, Sri Mulyani pun menanyakan kepada BI. Apa yang menjadi pertimbangannya.

"Pada saat itu Fadjriah dan dari saudara pemeriksa saudara Heru menjelaskan bahwa surat berharga dimacetkan," ujarnya.

"Saya menanyakan apa alasan dimacetkan karena bank ini bank gagal, padahal surat berharga baru akan jatuh tempo pada awal tahun 2009," tambah Sri.

4. Kaget dengan Nilai PMS yang Capai Rp 2,6 T

Dana PMS Bank Century ternyata tidak hanya cukup Rp 632 miliar saja. Bahkan meningkat hingga Rp 2,6 triliun. Penambahan itulah yang membuat Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani kaget.

"Saya merasa sangat kaget dengan angka yang berubah dari Rp 632 miliar menjadi Rp 2,6 triliun," kata Sri Mulyani saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta.

Mengetahui perubahan itu, Sri Mulyani pun menanyakan kepada BI. Apa yang menjadi pertimbangannya.

"Pada saat itu Fadjriah dan dari saudara pemeriksa saudara Heru menjelaskan bahwa surat berharga dimacetkan," ujarnya.

"Saya menanyakan apa alasan dimacetkan karena bank ini bank gagal, padahal surat berharga baru akan jatuh tempo pada awal tahun 2009," tambah Sri.

5. Laporkan Keadaan Century ke JK

Hasil rapat KSSK memutuskan untuk menyelamatkan Bank Century. Bersama Gubernur BI saat itu, Boediono, Sri Mulyani menghadap ke JK melaporkan soal pengambil alihan Century oleh LPS.

"Sesudah pengambilan keputusan saya laporkan ke bapak presiden dan wapres. CC wapres melalui SMS dan surat resmi laporan tanggal 25 November 2008," terang Sri Mulyani.

"Kami menghadap ke JK bersama Gubernur BI (25 November 2008-red) sudah disampaikan century berdampak sistemik dan sudah diambil alih oleh LPS," jelas Sri Mulyani.

5. Laporkan Keadaan Century ke JK

Hasil rapat KSSK memutuskan untuk menyelamatkan Bank Century. Bersama Gubernur BI saat itu, Boediono, Sri Mulyani menghadap ke JK melaporkan soal pengambil alihan Century oleh LPS.

"Sesudah pengambilan keputusan saya laporkan ke bapak presiden dan wapres. CC wapres melalui SMS dan surat resmi laporan tanggal 25 November 2008," terang Sri Mulyani.

"Kami menghadap ke JK bersama Gubernur BI (25 November 2008-red) sudah disampaikan century berdampak sistemik dan sudah diambil alih oleh LPS," jelas Sri Mulyani.

6. Siap Mempertanggungjawabkan Keputusan yang Diambil

Mantan Menkeu, Sri Mulyani mengaku siap mempertanggungjawabkan keputusan yang telah diambilnya terkait Bank Century. Menurut Sri, keputusan yang telah diambilnya telah berdasar pertimbangan dna perhitungan yang matang.

"Keputusan bisa dipertanggungjawabkan," tegas Sri Mulyani saat bersaksi untuk terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tipikor Jakarta.

Dalam rapat yang berlangsung maraton, sebelum pukul 04.00 WIB, Sri Mulyani akhirnya mengeluarkan putusan Bank Century ditetapkan sebagai bank gagal berdampak sistemik. Setelah itu, Bank Century pun diambil alih oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Sri Mulyani mengakui, seluruh peserta rapat saat itu memang sudah lelah. Namun dia percaya, segala pendapat atau keputusan yang diambil pasti melalui perhitungan yang matang.

"Ada banyak teori yang mengatakan itu," tandasnya.

Sri Mulyani menilai kondisi perekonomian global memang sedang kacau. Namun karena Bank Century dikelola dengan buruk dan di dalamnya sudah muncul sejumlah masalah, membuat bank ini rontok pertama kali akibat guncangan krisis global.

6. Siap Mempertanggungjawabkan Keputusan yang Diambil

Mantan Menkeu, Sri Mulyani mengaku siap mempertanggungjawabkan keputusan yang telah diambilnya terkait Bank Century. Menurut Sri, keputusan yang telah diambilnya telah berdasar pertimbangan dna perhitungan yang matang.

"Keputusan bisa dipertanggungjawabkan," tegas Sri Mulyani saat bersaksi untuk terdakwa Budi Mulya di Pengadilan Tipikor Jakarta.

Dalam rapat yang berlangsung maraton, sebelum pukul 04.00 WIB, Sri Mulyani akhirnya mengeluarkan putusan Bank Century ditetapkan sebagai bank gagal berdampak sistemik. Setelah itu, Bank Century pun diambil alih oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Sri Mulyani mengakui, seluruh peserta rapat saat itu memang sudah lelah. Namun dia percaya, segala pendapat atau keputusan yang diambil pasti melalui perhitungan yang matang.

"Ada banyak teori yang mengatakan itu," tandasnya.

Sri Mulyani menilai kondisi perekonomian global memang sedang kacau. Namun karena Bank Century dikelola dengan buruk dan di dalamnya sudah muncul sejumlah masalah, membuat bank ini rontok pertama kali akibat guncangan krisis global.

Halaman 3 dari 14
(kha/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads