Saat itu Moeldoko meminta saran kepada prajurit usai apel di Kesatrian Marinir Hartono, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (2/5/2014).
"Meminta parasut karena sudah tidak layak," sebut salah satu prajurit Marinir dengan tegas.
"Perahu karet, jumlahnya kurang. Yang ada terpelihara dengan baik. Meminta untuk 1 kompi, sekitar 20 (unit)," kata prajurit yang lain.
"Menanyakan tunjangan kinerja," pinta prajurit satunya.
Moeldoko lantas merespons tentang tunjangan kinerja ini. "Panglima TNI sudah mendorong terus. Saat ini baru 37 persen. Masalahnya, semua tergantung keuangan negara, kerja keras dan berdoa," jawab Moeldoko.
"Apakah Secabarek (Rekrutmen Sekolah Calon Bintara, red) menggunakan batasan umur," tanya prajurit lain.
"Biasanya ada pembatasan. Umur kamu berapa?" timpal Moeldoko.
"Siap, 39," kata prajurit itu.
"Oh. Masih ada kesempatan. Perutnya kecilin dulu itu kamu. Prinsipnya, siapkan dulu diri kamu," instruksi Moeldoko.
"Kapan batalyon di Batam akan diresmikan?" tanya prajurit Marinir itu.
"Tanggal 10 siap diresmikan. Presiden juga mau datang tapi ditunda. Prinsip batalyon hanya tinggal menunggu kapan diresmikan," tegas Moeldoko.
Sedangkan prajurit Marinir Serda Widodo mengutarakan, "Minta izin untuk mendukung peralatan dapur umum karena kita sering membantu dalam bencana alam".
Sedangkan Dan Pasmar II Brigjen Marinir Denny Kurniadi meminta peralatan berat. Moeldoko mencatat semua permintaan prajurit dan berusaha akan memenuhinya.
"Tidak ada cara lain melengkapi prajurit-prajurit dengan alutista yang baik. Sehingga permintaan kalian saya catat dan sesegera mungkin disiapkan. Saya melihat senyuman kamu dengan bangga. Bahwa pilihan kalian sebagai prajurit adalah pilihan yang paling tepat. Untuk itu siapkan diri untuk menjaga negara," pesan dia.
(nwk/nrl)