.webp)
"Kalau konvensi kan sudah ada lembaga survei sendiri. Memang setiap melakukan survei saya selalu ditempatkan nomor satu dan perolehan suara yang nomor dua agak jauh di bawah saya," kata Dahlan usai berkunjung ke markas Slank di Gang Potlot, Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (1/5/2014).
Dahlan yakin hasil survei yang jauh-jauh hari sebelum debat terakhir itu tak akan berubah banyak. Dia yakin, jika survei dilakukan dengan benar, akan jadi pemenang konvensi.
"Kalau menurut teori politik satu putaran kovensi tidak akan berubah drastis, misal selama ini nomor satu kalau ilmu politik tidak mungkun akan berubah menjadi nomor dua atau tiga," ujarnya yakin.
Namun keputusan soal pemenang konvensi bukan saja ditentukan oleh survei. Ada peran Majelis Tinggi PD. Bagaimana jika Dahlan tak dipilih Majelis Tinggi PD?
"Nggak apa, saya sudah siap. Saya siap menjadi cares, cawapres bahkan siap tidak menjadi apa-apa. Kesiapan saya tidak menjadi apa-apa sama dengan kesiapan saya jadi calon presdien," tuturnya.
Dalam dua survei terkait konvensi terakhir yang digelar Indo Barometer dan SSSG, Dahlan memang juaranya. Hasil survei Indo Barometer yang bekerja sama dengan LPP UI menunjukkan elektabilitas Dahlan sebesar 13,9 persen, jauh di atas peserta lainnya. Tempat kedua dihuni oleh Gita Wirjawan dengan elektabilitas hanya 2,3 persen.
Senada dengan hasil survei Indo Barometer, Soegeng Sarjadi School of Government (SSSG) juga menempatkan Dahlan Iskan di puncak konvensi capres PD, diikuti oleh Anies Baswedan. Dahlan di survei memiliki elektabilitas 22,08 persen, jauh di atas Anis yang hanya 7,84%.
(trq/mok)
