Ratusan demonstran berjoget bersama di depan Istana Negara dalam alunan musik dangdut oplosan tersebut. Mereka menilai kepemimpinan SBY telah menyengsarakan buruh dan telah merampas hak buruh.
"SBY telah mengambil uang buruh sebanyak 5 persen dengan membuat atribut-atribut partai saat kampanye, Itu yang sangat disayangkan," kata seorang orator di atas mobil komando di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis(1/5/2014).
Adapun KSBI menilai SBY telah membuat Indonesia seperti negara oplosan atau negara gado-gado. Negara oplosan yang ia maksud ialah SBY telah mengoplos UU Inpres nomor 9 tahun 2013 tentang kebijakan penetapan upah minimum dalam rangka keberlangsungan usaha dan peningkatan kesejahteraan pekerja.
"Negara kita, negara maju. Kami minta Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dari 60 item menjadi 84 item. Wajar kalau kami menuntut karena kami ingin hidup layak," tegasnya.
Lanjutnya, negara oplosan tersebut juga karena SBY tidak mampu mempertahankan Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia.
"Masalah kebutuhan kecil saja, seperti produksi tusuk gigi dan centong nasi, Indonesia masih memperolehnya dari negara tetangga China," terangnya.
(tfn/asp)