Mendikbud Gelar Video Conference Cek Persiapan UN SMP 2014

Mendikbud Gelar Video Conference Cek Persiapan UN SMP 2014

- detikNews
Kamis, 01 Mei 2014 14:04 WIB
Jakarta - Kemendikbud menggelar video conference untuk mengecek persiapan UN SMP 2014 seluruh Indonesia. Sejumlah provinsi melaporkan kepada Mendikbud M Nuh mengenai persiapan UN yang tinggal sebentar lagi pelaksanaannya.

Selain M Nuh, video conference juga dihadiri pejabat eselon satu lainnya seperti Kepala Litbang, Sekjen, Kepala Dikdas, Pupenmendik, dan Sesdikdas. Setidaknya akan ada 34 provinsi yang melaporkan kesiapan UN SMP kepada M Nuh secara langsung.

"Meski hari resmi tetapi kita tetap harus menuntaskan persiapan distribusi soal UN SMP 2014, oleh karena itu atas nama kementerian saya ucapkan terima kasih. Hari ini kita akan fokus kesiapan UN SMP pada tanggal 5 Mei nanti apakah sudah tersedia dan sudah dapat distribusikan di satuan pendidikan atau rayon. Ini yang kami inginkan," ujar M Nuh dalam percakapan kepada seluruh Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (KLPMP) seluruh Indonesia, di Situation Room Gedung A, Lantai 2, Kemendikbud, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2014).

Meski begitu, tak seluruh provinsi yang melaporkan hasil persiapan UN, lantaran keterbatasan waktu.

M Nuh menerima laporan dari Kepala Dinas Pendidikan Jambi, Papua, NTB, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Tenggara. Berdasarkan kelima provinsi tersebut ditarik kesimpulan tidak ada permasalahan untuk UN SMP 2014 nanti.

"Sejauh ini tadi kita sudah lihat dalam persiapan ketersediaan naskah UN dari beberapa provinsi, bahkan sampai provinsi yang bentuk geografis relatif sulit sudah dicapai. Mereka semua sudah siap dalam pelaksanaan UN SMP pada tanggal 5 besok, sementara untuk provinsi di Jawa, saya kira juga sudah tidak ada masalah," imbuhnya.

Memang masih ada kekurangan soal di salah satu kabupaten provinsi Kalimantan Selatan. Namun dia yakin akan dapat diselesaikan tepat waktu.

"Kalau toh ada kekurangan, itu sudah ada di SOP bagaimana teknis menutupi kekurangan, seperti disampaikan tadi hanya kekurangan 7 amplop. Kita masih bisa diselesaikan kecuali jumlah soal yang kurang mencapai 100, itu beda lagi. Saya kira laporan itu akan ditindaklanjuti oleh kepala litbang sendiri" imbuhnya.

Ia pun kembali mengingatkan kepada seluruh pengawas untuk melaksanakan tugas dengan baik. Meski pada UN kali ini jumlah variasi soal telah ditingkat, tentu peran pengawasan juga masih penting.

"Dengan 20 variasi meski dibiarin mau mencontek tentu tidak akan bisa, tetapi bukan hal itu yang mau kita ajarkan, kita berharap mereka tetap dapat menjaga susana kelas dengan mengikuti SOP yang ada," tutupnya.

(edo/mok)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads