Ini Alasan Buruh Minta Uang Pulsa, TV dan Koran Masuk KHL

Ini Alasan Buruh Minta Uang Pulsa, TV dan Koran Masuk KHL

- detikNews
Kamis, 01 Mei 2014 12:56 WIB
Demo buruh di Bundaran HI (foto:Ade Siregar/pasangmata.com)
Jakarta - Dalam aksinya kali ini, massa buruh meminta pemerintah menyepakati penambahan jumlah komponen Kebutuhan Hidup Layak (KHL) untuk 2015 seperti TV, pulsa dan koran. Mereka beralasan penambahan ini merupakan bagian dari upah yang layak dituntut buruh.

"Itu bagian dari pada upah layak yang kita tuntut. Itu penting," ujar Presiden Konfederasi Serikat Nasional (KSN) Mukhtar Guntur saat menggelar demo di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (1/5/2014).

Mukthar mengatakan pada prinsipnya upah tidak dilihat dari komponen seperti TV, pulsa dan koran. Dia lebih menekankan bahwa upah buruh saat ini belum mencapai tuntutan standar mereka.

"Prinsipnya kalau kita, upah itu tidak dilihat dari kompenan itu. Tapi Indonesia saat ini mestinya buruh dapat upah Rp 3,5 sampai Rp 4 juta. Tapi yang terjadi sekarang tidak," ujarnya.

Mukhtar menjelaskan, kondisi ini terjadi akibat pemerintah dan pengusaha telah bersekongkol dalam membuat UU regulasi yang tidak memihak buruh. "Karena pengusaha dan pemerintah bersekongkol buat regulasi UU yang mengatur komponen - kompenan sehingga tidak sampai upah standar tuntutan kita," katanya.


(idh/slm)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads