Kekerasan Intai Pemilu Irak

Kekerasan Intai Pemilu Irak

- detikNews
Rabu, 30 Apr 2014 15:06 WIB
Jakarta -

Sedikitnya 22 juta warga Irak menuju ke tempat pemungutan suara dalam pemilihan umum legislatif, hari ini. Pemilu itu ialah yang pertama sejak Amerika Serikat menarik mundur pasukannya pada 2011 lalu.

Dalam pemilu yang digelar untuk memilih 328 anggota parlemen tersebut, hal utama yang menjadi perhatian ialah soal keamanan.

Pasalnya, berdasarkan data Perserikatan Bangsa-Bangsa, aksi kekerasan sektarian di Irak telah menewaskan sebanyak 1.700 warga sipil dalam triwulan pertama tahun ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fakta tersebut dikuatkan oleh sejumlah insiden menjelang hari pemilihan. Pada Senin (28/04), kelompok afiliasi Al-Qaeda melakoni aksi bom bunuh diri sebelah timur laur Baghdad sehingga menewaskan 25 orang Kurdi.

Kemudian, pada Selasa (29/04), bom di pasar sebelah timur laut Baghdad meletus dan menewaskan 33 orang.

Guna mengantisipasi serangan bom, militer dan kepolisian menyiagakan ratusan ribu personel.

Di Baghdad pusat, sejumlah polisi dan serdadu mendirikan pos pemeriksaan setiap 500 meter. Adapun truk-truk pikap dengan senjata mesin ditempatkan pada bak tampak berjajar di beberapa ruas jalan.

Saya memutuskan memilih pagi-pagi sekali selagi situasi aman, kata Azhar Mohammed, warga Baghdad yang kehilangan saudara kandungnya akibat serangan berdarah di Kota Mosul, kepada Associated Press.

Saya harap pemilihan kali ini membawa kita ke kondisi yang aman, timpal Essam Shukr.

Pada pemilu kali ini, partai Syiah pimpinan Perdana Menteri Nouri al-Maliki diperkirakan akan meraih suara mayoritas.

Kendati begitu, perolehan tersebut tidak cukup untuk menguasai parlemen sehingga Al-Maliki mesti membentuk koalisi.

Hal ini cukup sulit lantaran kubu Islam Sunni menentang Al-Maliki. Aksi Al-Maliki dalam meredam demonstrasi umat Sunni memicu gelombang kekerasan sektarian.

Kantung-kantung kekuatan Sunni, seperti Kota Fallujah di bagian barat dan Provinsi Anbar, misalnya, senantiasa melancarkan perlawanan terhadap militer Irak yang didominasi umat Syiah.

(nwk/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads