Mengintip Becak Patroli Polres Meranti Riau

Mengintip Becak Patroli Polres Meranti Riau

- detikNews
Rabu, 30 Apr 2014 13:12 WIB
Polwan bersiap patroli menggendarai becak (foto: Chaidir/detikcom)
Pekanbaru, - Inilah uniknya Polres Kepulauan Meranti di Riau. Dengan berbagai falisitas operasional yang minim, mereka punya motor becak sebagai patroli. 'Sopir'nya anggota Polwan.

Polres Kepulauan Meranti, letaknya di kota Selat Panjang di Pulau Tebinggi Tinggi. Polres yang belum genap usianya setahun ini, masih banyak kekurangan di sana sini tentunya soal perlengkapan operasional.

Kota Selat Panjang dulunya hanya sebuah kota kecamatan. Kini jelang 5 tahun Kecamatan Meranti, menjadi Kabupaten Meranti setelah pisah dari kabupaten induknya, Bengkalis.

Kondisi suasana kota yang berada di tepi selat, jalannya relatif kecil. Paling besar badan jalan hanya 7 meter. Kondisi itu, membuat swasana kota ramai dengan kendaraan roda dua. Mayoritas masyarakatnya menggunakan sepeda motor sebagai transportasi utama. Selain itu, transportasi umumnya mengutamakan becak motor.

Kondisi itulah, yang membuat Polres Kepulauan Meranti berinovasi membuat patroli dari becak motor. Becak motor ini 'disopiri' anggota Polwan.

Mereka saban hari berkeliling kota. Terasa aneh memang, karena selama ini biasanya patroli selain menggunakan mobil ada motor. Kali ini ada Polres yang memiliki becak khusus untuk patroli.

Bripda Sari Ramadi, adalah sopir becak pertama yang bertugas membawa keliling kendaraan roda tiga itu. Dia membonceng dua senior Polwan yang berkeliling memantau suasana kota.

Lucu memang rasanya, ada becak dengan lambang polisi dengan warna cat coklat seperti baju Polri. Bribda Sari mengaku, kali pertama becak itu dioperasionalkan saat memperingati hari Kartini pada 21 April lalu.

Bripda Sari hanya perlu waktu beberapa jam saja untuk belajar membawa becak motor. Awalnya memang agak susah, karena stang becak katanya selalu belok ke kiri. Ini karena posisi tempat penumpangnya ada di sebelah kiri.

"Tapi beberapa jam saja saya sudah bisa membawa becak," kata Brida Sari kepada detikcom, Rabu (30/4/2014).

Pengalaman pertama saat membawa becak, Sari mengaku memang ditertawakan masyarakat. Maklum saja seumur-umur di Kabupaten Meranti yang ada selama ini becak motor untuk angkut penumpang.Sehingga hadirnya becak patroli kepolisian ini, awalnya dianggap lucu oleh masyarakat.

Sang Polwan hanya bisa melempar senyum kepada warga yang kadang mengejeknya. Tapi tentunya tak semua warga mengejak para Polwan yang membawa becak. Karena ada juga warga justru tertarik dengan keberadaan becak patroli itu, terutama anak-anak.

"Kadang kalau kami singgah di sekolah-sekolah, anak-anak ramai minta keliling," cerita Bripda Sari.

Kapolres Kabupaten Meranti, AKBP Pandra Arsyad mengatakan, bahwa becak patroli itu sengaja dibuat untuk memudahkan operasional dalam kota. Karena jalan di tengah kota sangat kecil, sehingga becak merupakan sarana patroli paling cepat dibandingkan dengan mobil.

Para Polwan yang membawa becak inipun, punya tugas sosial lainnya. Mereka diminta bisa mendekatkan diri kepada masyarakat dan pelajar.

Mereka juga keliling dari satu sekolah taman kanak-kanak dan sekolah dasar. Ini untuk memperkenalkan secara dini tugas dan fungsi Polri kepada anak-anak.

"Selama inikan dulunya wilayah ini hanya ada Polsek dengan jumlah puluhan saja. Sekarang dengan terbentuknya Polres kita maksimalkan dalam upaya pemahaman fungsi dan tugas kepolisian masyarakat dan anak-anak. Dan mereka senang, ada polisi dengan patroli becak ke sekolah mereka," kata AKBP Pandra.

Pandra menjelaskan, saat ini dia hanya memimpin 193 personil polisi untuk menjaga 248 ribu jiwa masyarakat di Kabupaten Kepulauan Meranti. Jumlah personil kepolisian tentunya belum ideal.

"Mestinya di tempat kami ada 700 personil. Namun karena Polres termuda, kita tetap bekerja maksimal dengan personil yang ada," kata Pandra.

Polres Kepulauan Meranti ini, memang boleh dibilang masih compang camping. Belum ada sarana kesatuan dan perlengkapan operasional yang memadai dibanding sejumlah Polres lainnya yang ada di Riau. Bertugas pada wilayah yang terdiri dari sejumlah pulau ini, Polres ini belum memiliki kapal patroli laut.

Padahal, kawasan Kepulauan Meranti juga dikenal sebagai daerah rawan penyelundupan. Jumlah personil polisi air juga sangat minim.

"Memang kami termuda dan masih banyak kekurangan di sana-sini. Tapi hal itu tidak menjadi kami harus surut dalam memberikan pengayoman kepada masyarakat," kata Pandra mantan ajudan Kapolri Jendral Sutanto itu.

Polres Meranti ini juga baru berusia 8 bulan dan belum memiliki pengeluaran SIM dan STNK sendiri. Untuk pengurusan kelengkapan berkendaraan, mereka masih merujuk pada Polres Bengkalis yang dulunya sebagai kabupaten induk.

"Polres kita belum mengeluarkan surat kelengkapan berkendaraan. Kita masih merujuk ke Polres Bengkalis," tutup Pandra mantan 'Abang Jakarta' itu.

(cha/kha)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads