Saling Ejek Penampilan, Siswi Argentina Tewas oleh Teman Sekelasnya

Saling Ejek Penampilan, Siswi Argentina Tewas oleh Teman Sekelasnya

- detikNews
Rabu, 30 Apr 2014 08:16 WIB
Buenos Aires - Kasus kekerasan fisik yang terjadi di kalangan siswa sekolah rupanya tak hanya terjadi di Indonesia. Baru-baru ini di Argentina, seorang remaja putri tewas setelah dipukul dan dibenturkan kepalanya ke tembok berkali-kali oleh teman sekelas setelah saling ejek karena penampilan.

Seperti dilansir CNN, Rabu (30/4/2014), otoritas setempat menyatakan bahwa kasus ini termasuk 'extreme bullying' terhadap Naira Cofreces (17). Pelajar ini meninggal dengan beragam luka di tubuh dan otaknya setelah diserang oleh tiga orang perempuan Rabu (23/4) lalu.

"Ada berbagai kekerasan yang dialami oleh korban, di antaranya luka karena tendangan, pukulan dan benturan ke tembok," ujar Hakim Maria Laura Durante kepada media setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Otoritas resmi mengatakan Naira diserang Rabu pekan lalu sepulang sekolah di kota Junin, yang berjarak 260 kilometer sebelah barat Bueno Aires. Tiga orang penyerang berusia 17, 22 dan 29 tahun, sengaja menunggu gadis malang tersebut sepulang sekolah. Dua orang penyerang yang berusia muda juga diketahui sebagai teman sekelasnya.

"Tak ada motif yang jelas. Dari informasi yang didapatkan, diduga penyerangan karena korban dan teman-temannya merasa memiliki wajah yang cantik dan berpenampilan lebih menarik dari yang lain," kata Durante.

Belakangan seorang siswa yang tak mau disebutkan namanya kepada CNN mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi saat korban dan salah seorang pelaku saling mengejek karena penampilan. Salah satu mengejek yang lainnya karena memiliki wajah tak menarik seperti wanita tua. Dari situlah permasalahan dimulai.

Cofreces masih dapat pulang ke rumah setelah penyerangan tersebut, namun dilarikan ke Rumah Sakit umum Agudos esok paginya. "Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan hematoma (trauma) besar di sebelah kiri otaknya sehingga harus dilakukan operasi," ujar Dr Carlos Garbe yang menangani gadis tersebut.

Pemeriksaan lanjutan memperlihatkan adanya luka lain di otak sehingga harus dilakukan operasi kedua. Namun sayang, setelah operasi tersebut Cofreces mengalami komplikasi hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir.

Insiden tersebut menyebabkan kemarahan publik Argentina. Nestor Ribet, wakil pendidikan provinsi Buenos Aires telah mengirimkan penasihat ke sekolah tersebut untuk melakukan investigasi dan meminta keterangan kepada murid dan orangtua di sekolah itu.

(rni/mok)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads