Seperti dilansir CNN, Rabu (30/4/2014), otoritas setempat menyatakan bahwa kasus ini termasuk 'extreme bullying' terhadap Naira Cofreces (17). Pelajar ini meninggal dengan beragam luka di tubuh dan otaknya setelah diserang oleh tiga orang perempuan Rabu (23/4) lalu.
"Ada berbagai kekerasan yang dialami oleh korban, di antaranya luka karena tendangan, pukulan dan benturan ke tembok," ujar Hakim Maria Laura Durante kepada media setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tak ada motif yang jelas. Dari informasi yang didapatkan, diduga penyerangan karena korban dan teman-temannya merasa memiliki wajah yang cantik dan berpenampilan lebih menarik dari yang lain," kata Durante.
Belakangan seorang siswa yang tak mau disebutkan namanya kepada CNN mengatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi saat korban dan salah seorang pelaku saling mengejek karena penampilan. Salah satu mengejek yang lainnya karena memiliki wajah tak menarik seperti wanita tua. Dari situlah permasalahan dimulai.
Cofreces masih dapat pulang ke rumah setelah penyerangan tersebut, namun dilarikan ke Rumah Sakit umum Agudos esok paginya. "Saat dilakukan pemeriksaan didapatkan hematoma (trauma) besar di sebelah kiri otaknya sehingga harus dilakukan operasi," ujar Dr Carlos Garbe yang menangani gadis tersebut.
Pemeriksaan lanjutan memperlihatkan adanya luka lain di otak sehingga harus dilakukan operasi kedua. Namun sayang, setelah operasi tersebut Cofreces mengalami komplikasi hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir.
Insiden tersebut menyebabkan kemarahan publik Argentina. Nestor Ribet, wakil pendidikan provinsi Buenos Aires telah mengirimkan penasihat ke sekolah tersebut untuk melakukan investigasi dan meminta keterangan kepada murid dan orangtua di sekolah itu.
(rni/mok)