Dari Pendopo Bupati Bojonegoro ke Konferensi Aspirasi Pemimpin Dunia

Jakarta - Konferensi Open Government Partnership (OGP) se-Asia Pasifik akan digelar pada 6-7 Mei 2014 di Bali. Banyak hal tentang program aspirasi warga yang akan diangkat Indonesia selaku tuan rumah, salah satunya tentang pertemuan rutin warga Bojonegoro dengan bupatinya.

Tema kegiatan tahunan tersebut kali ini adalah 'Unlocking Innovative Openness: Impetus to Greater Citizen Engagement'. Konferensi ini akan merumuskan agenda strategis dan operasional OGP untuk 2014, membangkitkan mutu partisipasi negara negara dan Civil Society Organizations (CSO) alias LSM dalam gerakan OGP untuk 2014, serta menarik lebih banyak negara di kawasan Asia Pasifik bergabung ke OGP.

Konferensi akan dihadiri beberapa kepala negara atau pemerintahan anggota OGP se-Asia Pasifik beserta para menteri atau pejabat pemerintahan, dan elemen organisasi multilateral, LSM, akademisi, kaum muda, serta media.

Kepala UKP4 Kuntoro Mangkusubroto selaku perwakilan dari Open Government Indonesia (OGI) mengatakan, forum tersebut akan menampung semua masukan dari semua elemen untuk perbaikan bangsa. Bisa berhubungan dengan masalah inovasi, teknologi atau transparansi.

"Ini bukan semacam ombudsman yang berarti mengadu. Ini berarti berpartisipasi secara bersama-sama. Di sini tidak ada yang menang atau yang salah tetapi yang paling penting adalah bagaimana rakyat bisa makin terlibat dengan upaya upaya mereka di dalam membangun negerinya," kata Kuntoro saat jumpa pers di kantornya, Jl Veteran, Jakpus, Selasa (29/4/2014).

Kuntoro mengilustrasikan bentuk wadah aspirasi itu seperti dialog bupati Bojonegoro Suyoto dengan rakyatnya setiap hari Jumat. Dialog digelar secara terbuka di pendopo milik bupati.

"Yang seperti ini diangkat dalam tataran internasioanal. Presiden SBY percaya akan hal ini, bersama dengan Presiden Obama dan presiden-presiden negara inisiator lainnya," terang Kuntoro.

Acara diskusi warga dengan bupati itu memang rutin digelar seminggu sekali. Wapres Boediono pernah hadir dalam acara tersebut dan memberi apresiasi yang baik.

Ditambahkan Kuntoro, sejauh ini ada 468 peserta yang memastikan diri hadir. Mulai dari Fiji, Thailand, hingga negara-negara di Asia Pasifik lainnya.

"Ini sangat menarik karena kita akan mempertemukan kepala negara atau pemerintahan dengan teman teman LSM," tegasnya.

Selain contoh dari Bojonegoro, pemerintah juga akan memperkenalkan sistem pengaduan SMS 1708 dan portal satulayanan.net. Dua layanan itu akan memudahkan warga untuk mengadu.

"Semua sistemnya elektronik. Kita terjaring sudah dengan 64 lembaga untuk pusat. Saya menyatakan dengan agak besar kepala bahwa produk ini berhasil," ungkap Kuntoro.

(mad/mad)