Bentuk Poros Baru, Demokrat Jalin Komunikasi dengan PPP

Bentuk Poros Baru, Demokrat Jalin Komunikasi dengan PPP

- detikNews
Senin, 28 Apr 2014 17:15 WIB
Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua menyebut dalam koalisi politik segala kemungkinan yang bisa terjadi termasuk merangkul Partai Persatuan Pembangunan. Pengalaman bersama-sama di Pemerintahan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama dua periode membuat hubungan kedua partai masih terjalin.

"Saya tanya Track record buruk PPP di pemerintahan? Enggak ada kan. Dalam suka dan duka PPP bersama dengan Demokrat," kata Max saat ditemui di Founding Fathers House, Jalan Prapanca Raya, Kebayoran Baru, Senin (28/4).

Menurutnya, ada kemungkinan menggaet PPP dalam tiga opsi yang dipegang Partai Demokrat. Ketiga opsi tersebut adalah berkoalisi dengan parpol yang memiiki tokoh capres, membentuk poros koalisi baru dengan partai menengah, serta peluang menjadi partai oposisi.

Tiga opsi ini bakal disiapkan Partai Pemenang Pileg 2009 itu pasca hasil resmi konvensi Calon Presiden Partai Demokrat nanti. Meski demikian kalaupun nanti misalkan berkoalisi, Partai Demokrat tidak mengajak soal kuota pembagian kursi menteri di pemerintahan. Tapi, yang menjadi prioritas adalah menghasilkan pemikiran secara periodik untuk membangun negara ke depan.

"Bukan soal kuota atau bagi-bagi kursi. Ini kan etalase politik, menggonjang-ganjing, secara periodik agar menghasilkan lagi untuk membangun ke depan. Ini saya ngomong bukan cuma karena ada Pak Muqowam (Politikus PPP) di sini. Saya dan dia sama-sama di DPR kok," ujar Anggota Komisi I DPR itu.

Dari tiga opsi tersebut, dia mengatakan kemungkinan peluang menggandeng PPP bisa masuk dalam opsi kedua yaitu membentuk poros koalisi baru atau poros tengah. Diakuinya untuk poros baru ini, partainya sudah berkomunikasi dengan sejumlah petinggi partai tersebut.

"Kalau pasti belum. Opsi itu kan poros baru ya. Tapi, sudah ada komunkasi untuk opsi kedua ini antar parpol menengah apakah ingin bergabung nanti," ujarnya.



(hat/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads