"Sejak awal kami menginginkan koalisi besar, isi yg kuat. Itu menghadapi sebuah realita. Ketika kami menghadapi plus minus 12 persen (hasil Pileg) tentu kami ingin mengadakan sebuah kerjasama dengan banyak partai," kata Muzani saat ditemui di Founding Fathers House, Jalan Prapanca Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Senin (28/4/2014).
Dia mengatakan, sejauh ini Gerindra sudah berkomunikasi dengan beberapa partai islam seperti PPP, PKB, serta PKS. Begitupun dengan Hanura sudah dilakukan pembicaraan yang intensif antara pimpinan yaitu Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto serta Ketua Umum Hanura Wiranto.
Dia berpendapat kalau koalisi gemuk bisa mendukung pemerintahan presidensial yang mengharuskan Presiden sebagai penanggung jawab tunggal di Pemerintahan. "Nanti Presiden dibantu wakil dan menteri-menterinya kan. Setidaknya 51-52 persen koalisi di pemerintahan agar kuat dan bersama-sama supaya efekif dan bisa tercapai. Ini komunikasi yang stilmutan. Kami komunikasi dengan PPP, PKB, PKS. Kami juga komunikasi dengan Hanura, Pak Wiranto," ujar Anngota Komisi I DPR itu.
Muzani tidak menampik kalau pembicaraan dari pertemuan dengan sejumlah partai itu mempresentasikan pembagian kursi menteri di Pemerintahan. Namun, dia menegaskan hal ini baru bersifat mengarahkan dan belum ada kepastian. Begitupun disinggung kesepakatan apakah Gerindra akan menguasai sejumlah Kementerian kalau nanti menang dalam Pilpres, Muzani enggan menjawabnya secara gamblang.
"Pembicaraan itu belum dimulai, tetapi arah ke situ, kami enggak munafik. Tapi, sekali lagi ini belum diarahkan bersama dengan partai koalisi makanya kita belum bisa menjelaskan kepada kawan-kawan (wartawan) di mana bentuk portfolio dari koalisi partai lain," sebut politikus kelahiran Tegal, 15 Juli 1968 itu.
(hat/erd)