Polisi Bersenjata Buat Pagar Betis di Antara Massa Pro-Kontra Dada

Polisi Bersenjata Buat Pagar Betis di Antara Massa Pro-Kontra Dada

- detikNews
Senin, 28 Apr 2014 11:11 WIB
Bandung -

Massa pro dan kontra Dada Rosada saling berhadapan di depan Pengadilan Tipikor PN Bandung. Kedua kubu tersebut hanya terpisah jarak sekitar 20 meter. Guna mencegah gesekan, polisi bersenjata turun tangan menjaga ketat lokasi. Dada, mantan wali kota Bandung, menghadapi sidang putusan berkaitan suap hakim dalam perkara bansos.

Puluhan orang yang kontra Dada itu berasal dari Gerakan Ganyang Mafia Hukum (GGMH). Mereka beraksi di bagian barat atau tepatnya lampu merah di samping gedung PN Bandung, Jalan Martadinata, Senin (28/4/2014).

"Koruptor hukum mati," teriak orator dari GGMH.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Massa kontra Dada jauh lebih sedikit dibandingkan pendukung Dada yang berjumlah ratusan orang. Para pendukung Dada yang antara lain tediri dari LSM GMBI, LSM Jangkar, dan LSM Brantas berkumpul di depan gerbang sisi barat PN Bandung.

"Kami menuntut hakim agar memberikan hukuman seadil-adilnya kepada Dada Rosada. Selama ini Dada sudah berkontribusi buat Kota Bandung. Hal itu harus menjadi pertimbangan hakim," teriak orator pendukung Dada lewat pengeras suara.

Massa pro dan kontra yang saling berhadapan serta berkumpul ini hanya berjarak sekitar 20 meter. Guna menghindari bentrok, di tengah-tengah massa polisi membentuk pagar betis. Sebanyak 15 polisi bersenjata pelontar asap menghadap ke arah pendukung Dada, begitu juga 15 polisi berbekal senjata pelontar asap menatap ke arah massa kontra Dada. Puluhan polisi tanpa senjata juga ikut bersiaga.

Polisi menyekat agar kedua kubu itu tidak saling mendekat. Situasi berlangsung kondusif. Jalan di depan PN pun akhirnya ditutup.

(bbn/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads