Panas terik sudah melekat sebagai ciri khas Jakarta yang penuh sesak di siang hari. Butuh obat dahaga untuk mengatasi 'sakit'nya sengatan panas yang menerpa kulit.
Salah satu obat dahaga itu bernama es doger. Warna-warni cerah, sangat menggairahkan kala cuaca panas. Didorong dengan gerobak oleh Didi Nuryadi (39), campuran tape dan kelapa segar di depan Masjid Sunda Kelapa laris usai pelaksanaan salat Jumat.
“Saya belum lama sih jualan es doger. Baru ada sekitar lima tahun lebih lah, dari tahun 2008 saya jualan es doger. Sebelumnya sih saya jualan buah impor di Jatinegara,” kata Didi di depan Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, Jumat (25/4/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Waktu berjualan dia pun tak ada libur. Setiap Senin hingga Kamis dia mangkal di gedung perkantoran di bilangan Kebon Sirih, pada hari Jumat dia berlabuh di Masjid dekat rumah dinas Jokowi ini, dan pada akhir pekan dia berkeliling di sekitaran rumah Gubernur DKI Jakarta itu.
“Ya kalau di Jakarta mau hidup itu nggak boleh malu-malu. Pekerjaan apapun harus dilakoni, kalau malu-malu ya nggak bisa kenyang, walaupun cuman jualan es doger kan yang penting bisa untung yang cukup buat makan,” kata Didi yang brewokan itu.
Didi yang biasa dipanggil Bang Brewok itu punya sifat yang tak seseram wajahnya. Bahkan ketika seorang tukang sapu meminta segelas es doger pun diberikannya secara gratis.
Memang kalau dilihat dari sudut pandang ekonomi, Bang Bewok ini berada di tingkat ekonomi menengah ke bawah. Tetapi bagi dia asalkan masih bisa makan berarti masih harus bersyukur.
“Jualan es doger seperti ini kalau di Jakarta cepat habis sih, asal tidak pas hujan saja. Waktu musim hujan kemarin bulan Januari dan Februari saja saya tidak bekerja. Jadi terpaksa mencari utangan buat makan keluarga,” kata Bang Bewok.
Belum terpikir oleh dia untuk mengekspansi usaha kecil milik dia dengan tambahan modal. Meski dia dengar ada fasilitas pinjaman modal dari pemerintah.
“Saya nggak terpikir buat minjam uang ke pemerintah, soalnya syaratnya panjang. Lagian dengan modal kecil seperti ini saja saya masih bisa berjualan kok,” ucap Bang Bewok.
Satu demi satu es doger yang telah disiapkan dalam gelas-gelas plastik oelh Bang Bewok itu terbeli. Senyum lebar menyimpul tiap kali pembeli menyeruput segarnya Es Doger Bang Bewok.
(bpn/trq)