6 Fakta Di Balik Pertemuan Rahasia Prabowo-Wiranto

6 Fakta Di Balik Pertemuan Rahasia Prabowo-Wiranto

- detikNews
Senin, 28 Apr 2014 07:15 WIB
6 Fakta Di Balik Pertemuan Rahasia Prabowo-Wiranto
Jakarta - Pertemuan Prabowo Subianto dan Wiranto memancing spekulasi apakah dua tokoh tersebut islah. Pasalnya, kedua mantan jenderal itu memang punya jejak hubungan panas di masa silam.

Wajar saja apabila muncul spekulasi di balik islahnya dua jenderal ini. Sejumlah elite Hanura menyebutkan, pertemuan rahasia ini digelar di kediaman Wiranto yang terletak di kawasan Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (23/4) lalu.

Pertemuan tersebut tidak hanya membahas peluang koalisi Gerindra dan Hanura semata. Tampak ada sinyal kuat kedua jenderal yang hubungannya pernah memanas pada era jatuhnya Presiden Soeharto ini rukun kembali.

Lalu apa saja yang dibahas dalam pertemuan tersebut? Berikut 6 fakta pertemuan rahasia Prabowo dan Wiranto:

1. Sinyal Islah Prabowo-Wiranto

Jelang Pilpres dunia politik semakin diramaikan oleh banyaknya tokoh menggelar pertemuan, baik terbuka maupun yang dirahasiakan. Yang menarik adalah pertemuan Jenderal (Purn) Wiranto dan Letjen (Purn) Prabowo Subianto.

Pertemuan kedua mantan petinggi militer mengindikasikan hubungan antara mereka yang telah mencair. Apakah itu artinya Prabowo-Wiranto islah?

"Sudah ketemu Wiranto dan Prabowo, sudah positif pembicaraan," kata Fadli Zon.

1. Sinyal Islah Prabowo-Wiranto

Jelang Pilpres dunia politik semakin diramaikan oleh banyaknya tokoh menggelar pertemuan, baik terbuka maupun yang dirahasiakan. Yang menarik adalah pertemuan Jenderal (Purn) Wiranto dan Letjen (Purn) Prabowo Subianto.

Pertemuan kedua mantan petinggi militer mengindikasikan hubungan antara mereka yang telah mencair. Apakah itu artinya Prabowo-Wiranto islah?

"Sudah ketemu Wiranto dan Prabowo, sudah positif pembicaraan," kata Fadli Zon.

2. Prabowo Berjiwa Besar

Pertemuan antara Prabowo dan Wiranto meninggalkan banyak pertanyaan. Dilihat dari sejarah, keduanya pernah menyimpan jejak hubungan yang kelam.

Namun menurut Ketua DPP Gerindra Pius Lustrilanang, Prabowo berjiwa besar. Tak lagi mengungkit sakit hatinya dipecat oleh Jenderal (Purn) Wiranto yang menjabat sebagai Pangab pada tahun 1998 silam.

"Ya, Pak Prabowo memang dari dulu berjiwa besar. Dia mau menemui musuh-musuh dalam tanda kutip di zaman Orba," kata Pius.

Pius juga mengenang kisah dirinya dulu pernah menjadi korban penculikan Tim Mawar bersama Desmon Mahesa. Tetapi kini, mereka menjadi anggota DPR dari Gerindra.

2. Prabowo Berjiwa Besar

Pertemuan antara Prabowo dan Wiranto meninggalkan banyak pertanyaan. Dilihat dari sejarah, keduanya pernah menyimpan jejak hubungan yang kelam.

Namun menurut Ketua DPP Gerindra Pius Lustrilanang, Prabowo berjiwa besar. Tak lagi mengungkit sakit hatinya dipecat oleh Jenderal (Purn) Wiranto yang menjabat sebagai Pangab pada tahun 1998 silam.

"Ya, Pak Prabowo memang dari dulu berjiwa besar. Dia mau menemui musuh-musuh dalam tanda kutip di zaman Orba," kata Pius.

Pius juga mengenang kisah dirinya dulu pernah menjadi korban penculikan Tim Mawar bersama Desmon Mahesa. Tetapi kini, mereka menjadi anggota DPR dari Gerindra.

3. Dalam Politik Tak Ada Lawan Abadi

Ketua DPP Gerindra Pius Lustrilanang berpandangan dalam politik tidak ada musuh yang abadi, juga tak ada teman yang abadi. Yang abadi hanyalah kepentingan untuk mencari solusi pemimpin Indonesia ke depan.

"Dalam politik itu segala kemungkinan, tidak ada teman yang abadi, tidak ada lawan yang abadi," kata Pius.

Lebih lanjut, pria yang pernah menjadi korban penculikan Tim Mawar menjelang kejatuhan Soeharto ini berpendapat setiap pemimpin harus mampu berjiwa besar untuk melupakan masalah masa lalu demi kepentingan bangsa yang lebih besar.

"Untuk kepentingan bangsa, setiap pemimpin harus sanggup keluar dari beban masa lalu," katanya.

3. Dalam Politik Tak Ada Lawan Abadi

Ketua DPP Gerindra Pius Lustrilanang berpandangan dalam politik tidak ada musuh yang abadi, juga tak ada teman yang abadi. Yang abadi hanyalah kepentingan untuk mencari solusi pemimpin Indonesia ke depan.

"Dalam politik itu segala kemungkinan, tidak ada teman yang abadi, tidak ada lawan yang abadi," kata Pius.

Lebih lanjut, pria yang pernah menjadi korban penculikan Tim Mawar menjelang kejatuhan Soeharto ini berpendapat setiap pemimpin harus mampu berjiwa besar untuk melupakan masalah masa lalu demi kepentingan bangsa yang lebih besar.

"Untuk kepentingan bangsa, setiap pemimpin harus sanggup keluar dari beban masa lalu," katanya.

4. Sinyal Koalisi Gerindra-Hanura

Dalam pertemuan tertutup di kediaman Ketum Hanura Wiranto, Prabowo Subianto kabarnya mengajak Hanura bergabung dalam koalisi. Bak gayung bersambut, Wiranto pun menyambut baik.

"Jadi Pak Wiranto menerima kedatangan Pak Prabowo bersilaturahim sekaligus mengajak Pak Wiranto khususnya Hanura berkoalisi dengan Gerindra," kata Ketua DPP Hanura Yuddy Chrisnandi.

Informasi tersebut didapatkan Yuddy secara sahih dari Waketum Partai Gerindra Fadli Zon. Tak banyak elite Gerindra dan Hanura ikut dalam pertemuan itu.

4. Sinyal Koalisi Gerindra-Hanura

Dalam pertemuan tertutup di kediaman Ketum Hanura Wiranto, Prabowo Subianto kabarnya mengajak Hanura bergabung dalam koalisi. Bak gayung bersambut, Wiranto pun menyambut baik.

"Jadi Pak Wiranto menerima kedatangan Pak Prabowo bersilaturahim sekaligus mengajak Pak Wiranto khususnya Hanura berkoalisi dengan Gerindra," kata Ketua DPP Hanura Yuddy Chrisnandi.

Informasi tersebut didapatkan Yuddy secara sahih dari Waketum Partai Gerindra Fadli Zon. Tak banyak elite Gerindra dan Hanura ikut dalam pertemuan itu.

5. Prabowo-Wiranto Susun Kabinet Bersama

Dalam pertemuan ini, Prabowo tidak hanya mengajak Wiranto untuk berkoalisi tetapi juga menyusun jajaran kabinet bersama. Tujuannya tak lain tak bukan untuk membentuk kabinet yang lebih baik ke depannya.

"Menawarkan format penyusunan kabinet dan pemerintahan ke depan secara bersama-sama. Tetapi bukan menawarkan cawapres. Menurut Fadli Zon sambutan Pak Wiranto baik," ujar Ketua DPP Hanura Yuddy Chrisnandi.

5. Prabowo-Wiranto Susun Kabinet Bersama

Dalam pertemuan ini, Prabowo tidak hanya mengajak Wiranto untuk berkoalisi tetapi juga menyusun jajaran kabinet bersama. Tujuannya tak lain tak bukan untuk membentuk kabinet yang lebih baik ke depannya.

"Menawarkan format penyusunan kabinet dan pemerintahan ke depan secara bersama-sama. Tetapi bukan menawarkan cawapres. Menurut Fadli Zon sambutan Pak Wiranto baik," ujar Ketua DPP Hanura Yuddy Chrisnandi.

6. Penyamaan Visi-Misi

Ketua DPP Hanura Saleh Husin semakin memperjelas adanya kesamaan visi Wiranto dan Prabowo. Meski Saleh tak blak-blakan soal rencana koalisi Hanura-Gerindra.

"Kita tahu bahwa beliau berdua sangat konsen untuk bagaimana bangsa ini ke depan menjadi lebih baik. Tidak sama sekali berbicara tentang sharing kekuasaan," kata Saleh.

Sementara, menurut Waketum Gerindra Fadli Zon, banyak hal positif dihasilkan dalam pertemuan itu. Sayang Fadli enggan merinci apa saja kesepakatan dua jenderal itu di Pilpres 2014 nanti.

Selain dengan Prabowo, Wiranto sebenarnya sudah menggelar pertemuan dengan capres lain seperti Aburizal Bakrie, juga bertemu Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun Hanura sampai saat ini belum mempertegas arah koalisinya.

6. Penyamaan Visi-Misi

Ketua DPP Hanura Saleh Husin semakin memperjelas adanya kesamaan visi Wiranto dan Prabowo. Meski Saleh tak blak-blakan soal rencana koalisi Hanura-Gerindra.

"Kita tahu bahwa beliau berdua sangat konsen untuk bagaimana bangsa ini ke depan menjadi lebih baik. Tidak sama sekali berbicara tentang sharing kekuasaan," kata Saleh.

Sementara, menurut Waketum Gerindra Fadli Zon, banyak hal positif dihasilkan dalam pertemuan itu. Sayang Fadli enggan merinci apa saja kesepakatan dua jenderal itu di Pilpres 2014 nanti.

Selain dengan Prabowo, Wiranto sebenarnya sudah menggelar pertemuan dengan capres lain seperti Aburizal Bakrie, juga bertemu Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun Hanura sampai saat ini belum mempertegas arah koalisinya.
Halaman 2 dari 14
(vid/vid)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads