"Bangsa kita rendah diri. Kita tidak percaya bangsa kita bisa berbuat hebat seperti yang lain," kata Prabowo dalam sambutannya di Hotel Kartika Chandra, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu (26/4/2014).
Hal ini diutarakannya dalam acara peringatan 17 Tahun Berkibarnya Merah Putih di Puncak Everest. Acara ini dihadiri sejumlah tokoh seperti, Mereka adalah Ketum Gerindra Suhardi, Mooryati Sudibyo, petinggi Hanura Fuad Bawazier, Adiyaksa Daud, penancap bendera Merah Putih di puncak Everest, Asmujiono dan Djaya Suprana.
Menurut mantan Danjen Kopasuss ini, orang Indonesia cenderung pesimis dengan kualitas dirinya. " Dalam hati kita nggak yakin itu karya. Kadang kita berpikir untuk apa kita peringati? Seolah-olah ini seremonial," sambungnya.
Menurutnya peringatan 17 tahun pengibaran bendera di puncak Everest adalah hal yang penting. Dibalik acara seremonial, ada bentuk penghargaan yang atas usaha kelompok binaannya berhasil mencpaai puncak gunung tertinggi tersebut pada April 1997.
"Intinya hari ini kita memberi penghormatan kita pada mereka-mereka yang diantara kita telah rela memberi kehormatan pada bangsa Indonesia," ujarnya.
Ia mengacu pada perkataan Ketua MURI, Djaya Suprana yang mengatakan bangsa Indonesia adalah bangsa yang rendah diri karena harus menggunakan MURI untuk mengakui prestasi seseorang.
"Kita ini bangsa yang rendah diri. Sampai untuk pengakuan saja haru saya yang turun tangan," kata Djaya saat menyampaikan rekor MURI untuk tim ekspedisi Everest binaan Prabowo.
(bil/trq)