Dalam pernyataannya, pihak MAS menyebutkan, staf mereka dilarang untuk meninggalkan ballroom Lido Hotel di Beijing, pada Kamis (24/4). Staf dari MAS tersebut dipaksa untuk tetap di dalam ballroom hotel selama lebih dari 10 jam. Demikian seperti dilansir AFP, Sabtu (26/4/2014).
Insiden ini terjadi ketika pihak MAS menghadiri briefing rutin dengan keluarga penumpang yang ditempatkan di Lido Hotel semenjak MH370 menghilang. Sejak awal, keluarga penumpang asal China memang emosional menghadapi tragedi MH370. Mereka menuding MAS dan otoritas Malaysia menyembunyikan informasi mengenai MH370.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih dari 200 keluarga penumpang marah ketika seorang pejabat pemerintah Malaysia tidak datang dalam briefing pada Kamis (24/4), pekan ini. Pertemuan dengan keluarga penumpang tersebut justru berujung ricuh karena keluarga penumpang melabrak staf MAS.
Juru bicara pihak MAS menuturkan kepada AFP, bahwa pejabat MAS dilarang meninggalkan ballroom hotel. Kemudian sekitar 60 keluarga penumpang MH370 pergi ke kantor Kedutaan Malaysia di Beijing, untuk minta informasi resmi dari pemerintah Malaysia.
"Keluarga penumpang akhirnya melepaskan para staf pada 25 April 2014, pukul 01.44 waktu setempat," jelas MAS dalam pernyataannya.
Keluarga penumpang yang mendatangi kantor Kedubes Malaysia dilaporkan tetap tinggal di lokasi hingga semalaman.
Sedangkan pihak MAS menambahkan, seorang pengawas keamanan MAS sempat ditendang di kaki bagian kiri oleh salah satu keluarga penumpang MH370 asal China. Insiden tersebut terjadi lebih awal, yakni pada Selasa (22/4). Atas insiden penendangan ini, pihak MAS menyatakan, telah melaporkannya ke polisi setempat.
Dari total 239 penumpang dan awak pesawat MH370, sebagian besar penumpang berasal dari China. Sejak menghilang pada 8 Maret lalu, hingga kini belum ada kejelasan mengenai keberadaan pesawat tersebut. Misi pencarian yang difokuskan di perairan Samudera Hindia bagian selatan belum juga membuahkan hasil.
(nvc/mok)