"Itu terbuka (peluang) sampai sekarang," kata Muzani di Kantor DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Jumat (25/4).
Menurut dia, sosok Mahfud memiliki latar belakang positif karena kinerjanya saat memimpin Mahkamah Konstitusi. Muzani pun tidak sungkan memberi pujian untuk Mahfud.
"Ya, saya kira baik pak Mahfud itu kan orang yang dedikasinya sudah teruji. Bagus, dia orang bersih. Komunikasi dengan kami juga baik," ujarnya.
Namun, untuk kepastian Mahfud sebagai cawapres Prabowo mesti mendengarkan langsung dari PKB serta partai lain yang menjalin koalisi dengan Gerindta. Apalagi, sejauh ini, dia mengatakan PKB belum memunculkan nama resmi yang bakal maju di Pilpres.
"Tapi, melihat situasi lewat parpol-parpol pak Mahfud itu kan diusung PKB, makanya kami ingin mendengar suara PKB dan suara partai lainnya," sebutnya.
Sebelumnya, usai bertemu dengan Ketua Umum PBNU Said Agil Siradj, Mahfud MD menepis kalau dirinya sudah berpasangan dengan capres Golkar Aburizal Bakrie. Alasannya menurut mantan Menteri Pertahanan itu karena Partai Golkar meminta jawaban pasti secepatnya. Sedangkan, PKS serta dirinya masih membutuhkan proses waktu dan tidak memberikan jawaban buru-buru.
"Enggak, Ini karena Golkar minta jawab cepat-cepat. Sementara ini dinamikanya masih panjang. Sudah dibilang ke Pak Ical, silakan ditinggal dulu saya dan PKB. Karena PKB mesti lihat situasi dulu dan tidak bisa menjawab hari ini. Sudah kita jawab, Bukan kita menolak. Tapi, silakan ditinggal dulu," kata Mahfud di Gedung PBNU, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Kamis (24/4).
(hat/trq)