Acara diskusi yang rutin dilakukan Pemkab seminggu sekali ini berlangsung di Pendopo Kabupaten Bojonegoro, Jatim, Jumat (25/4/2014). Boediono dan Ibu Herawati duduk di hadapan ratusan warga bersama dengan Bupati Bojonegoro Suyoto dan istri. Awalnya, acara ini tidak ada dalam agenda Boediono namun ia tetap menyempatkan hadir.
Melihat adanya inisiatif dialog interaktif seperti yang dilakukan Pemkab Bojonegoro, Boediono memberikan apresiasinya. Ia menganggap ini adalah contoh demokrasi yang baik.
"Baru pertama kali ini saya menyaksikan komunikasi antara masyarakat dan pejabat cair sehingga kecurigaan itu tidak ada. Komunikasi lancar. Ini contoh demokrasi yang baik," ujarnya.
Kemudian Bupati Suyoto mempersilakan seorang warga untuk berdialog dengan Boediono. Warga bernama Kusnan lalu mengadu tentang subsidi pupuk. Boediono lalu mengakui bahwa subsidi pupuk memang berkurang namun ia mengingatkan agar subsidi hanya dinikmati oleh yang membutuhkan.
"Pupuk secara nasional, jumlah yang disiapkan subsidi slalu berkurang. Sebenarnya subsidinya besar, diambil dari APBN. Dari situ kita ambil juga untuk gaji pegawai, subsidi bbm, subsidi pupuk. Total subsidi memang ada batasnya, tidak berarti kekurangan pupuk diperbolehkan. Harus dipikirkan terutama masa-masa panen. Misalkan pada musim tanam berikutnya kita pikirkan kondisinya," jawab pria berusia 70 tahun ini. Ia pun berjanji akan mendiskusikan aduan warga ini lebih lanjut dengan Menteri Pertanian.
(ndr/mad)