"Jadi Selasa lalu saya sudah ketemu Pak Ical. Intinya pada hari itu Pak Ical dan Golkar meminta jawaban segera. Saya katakan terserah kepada PKB, dalam arti DPP. Setelah itu saya diskusi dengan DPP, dengam Pak Muhaimin. Kami katakan tidak bisa, karena kan sekarang dinamika berjalan terus. Dalam dinamika itu akan terjadi perkembangan politik," ujar salah satu capres PKB Mahfud MD saat berbincang dengan detikcom, Jumat (25/4/2014).
Mahfud melanjutkan, akhirnya pada hari Selasa itu PKB dan dirinya bersepakat untuk masalah komunikasi dengan Golkar, PKB tidak menjawab. "Terserah Golkar. Kami minta ditinggalkan saja lah kalau diminta jawaban cepat," tuturnya.
Mahfud memahami, di tubuh Partai Golkar juga tidak sepenuhnya menerima dirinya menjadi cawapres bagi Ical. Ada pihak yang menerima, ada juga pihak menentang.
"Agar Pak Ical tidak terbebani dan saya tidak menjadi faktor yang memperuncing perbedaan, saya tinggalkan saja," kata mantan Ketua Mahmakah Konstitusi (MK) ini.
Namun demikian, Mahfud mengatakan sebagai kader PKB, dirinya menyerahkan segala urusan pencapresan kepada partainya. Termasuk komunikasi politik yang dilakukan partainya kepada capres dan partai politik lainnya, seperti PDIP dan Gerindra.
"Saya meletakkan diri saya sebagai kader partai. Yang berhubungan langsung itu Pak Muhaimin. Saya ikut saja, terserah PKB," pungkas Mahfud.
(rmd/van)