"Ya ini untuk habis-habiskan anggaran saat jelang akhir jabatan. Pengalaman sejauh ini memang tidak efektif studi banding ke luar negeri, karena hasilnya tidak diolah dengan baik," kata pengamat politik UGM Arie Sudjito, Jumat (25/4/2014)/
Menurut dia, selama sudah diketahui umum dan seluruh masyarakat Indonesia kalau studi banding ke luar negeri tak pernah ada hasil nyata. "Sulit mengingatkan mereka karena selalu saja nekat studi banding yang kurang makna," jelasnya.
"Lagian banyak hasil studi itu mestinya dimanfaatkan tanpa harus studi banding," tambahnya.
Dua kloter Komisi VII akan berangkat ke Selandia Baru, Kloter pertama pada 28 April-4 Mei, dan kloter kedua pada 11 Mei dan akan kembali pada 17 Mei. Keberangkatan mereka diiringi alasan menuntaskan pembahasan RUU Panas Bumi.
(ndr/fjr)