Selain lontaran material pijar, Gunung Slamet yang berada di perbatasan Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes itu juga mengeluarkan suara gemuruh. Warga diminta tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari puncak.
Berdasarkan catatan petugas posko pemantauan Gunung Slamet di Gambuhan, Pemalang, lontaran material pijar terjadi pada Rabu (23/4) mulai jam 00.00 WIB hingga 06.00 WIB. "Teramati 15 kali. Germuruh terdengar 19 kali dalam waktu 6 jam tersebut," kata petugas posko, Sukedi, Rabu (23/4/2014).
Sementara berdasarkan data pemantauan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas gunung tertinggi di Jawa Tengah tersebut masih fluktuatif. Ada 30 kali letusan asap. Asap putih tebal kecokelatan keluar setinggi 300-1.500 meter. Ada juga 73 kali gempa hembusan.
PVMBG masih melarang masyarakat maupun para pendaki naik ke puncak. Tapi di sisi lain, masyarakat diminta tidak perlu khawatir dengan aktivitas tersebut.
"Statusnya masih waspada. Daerah steril masih berada di radius 2 km dari puncak," jelas Sukedi.
(arb/try)