Masuki Peralihan Musim, Jakarta Berpeluang Dilanda Hujan Es Lagi

Masuki Peralihan Musim, Jakarta Berpeluang Dilanda Hujan Es Lagi

- detikNews
Rabu, 23 Apr 2014 11:25 WIB
Foto: Evryliana/pasangmata.com
Jakarta - Hujan es sebesar kelereng melanda kawasan Kebun Jeruk, Jakarta Barat, pada Selasa kemarin. Pada masa peralihan musim hujan ke musim kemarau ini (pancaroba) hujan es bisa kembali melanda Jakarta.

"Sebenarnya hujan es atau hujan disertai angin kencang yang disertai kilat dan petir memang terjadinya pada peralihan. Biasanya terjadi siang atau sore. Kalau malam juga bisa terjadi tapi memang sering terjadinya siang dan sore," kata prakirawan BMKG Lutfi Fitriano kepada detikcom, Rabu (23/4/2014).

Lutfi mengatakan, hujan es ini akan tergantung pada intensitas matahari pada pagi hari. Selain itu juga sangat tergantung pada kondisi awan yang ada saat itu.

"Dari hasil pantauan diprediksi Jakarta akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada siang dan sore nanti," katanya.

Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kukuh Ribudiyanto beberapa waktu silam kepada detikcom pernah menjelaskan hujan es diawali dengan terbentuknya awan cumulusnimbus. Awan ini merupakan awan tebal yang terbentuk menjelang hujan. Dalam awan ini biasanya terbentuk turbulance sehingga menimbulkan hembusan udara dari atas ke bawah.

Awan ini bisa menjulang hingga ketinggian 12 km. Saat mencapai ketinggian 12 km suhu di puncak awan mencapai -40 derajat Celcius hingga -60 derajat Celcius. Kemudian saat terjadi embusan udara turunlah kristal-kristal es.

"Saat embusan itu es-nya turun sehingga turun hujan es," katanya.

Kukuh mengatakan, agar bisa turun hujan es ketinggian awan cumulus nimbus harus mencapai 7 km hingga 12 km. "Kalau ketinggiannya baru sampai 5 km suhunya baru mencapai 0 derajat Celcius, jadi harus menjulang lebih tinggi dari itu untuk menyebabkan hujan es," paparnya.

Kukuh meminta masyarakat mewaspadai adanya pohon tumbang saat masa transisi musim ini. Hal ini disebabkan pada masa transisi ini kerap terjadi angin kencang. "Hujan biasanya juga tidak terlalu lama, namun deras," katanya.

(nal/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads