Sedangkan sebanyak 156 orang lainnya masih dinyatakan hilang. Semenjak operasi pencarian dan penyelamatan dilakukan pada Rabu (16/4) lalu, tim hanya berhasil diselamatkan hanya 174 orang saja, termasuk kapten kapal dan belasan awak kapal. Demikian disampaikan otoritas Korsel seperti dilansir CNN dan AFP, Rabu (23/4/2014).
Jumlah korban tewas diprediksi akan terus bertambah mengingat para penyelam dilaporkan berhasil mencapai bagian kafetaria yang ada di dalam kapal Sewol. Diduga, ada banyak penumpang yang terjebak di dalam kafetaria yang sudah terendam air laut tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di bagian permukaan, dua pelampung besar berwarna cokelat menjadi penanda lokasi kapal Sewol yang kini tenggelam sepenuh di dalam lautan dalam kondisi terbalik. Pelampung tersebut dikelilingi oleh puluhan kapal, mulai dari kapal kecil hingga kapal perang yang terus siaga untuk mengevakuasi temuan korban dari dalam kapal.
Para penyelam, yang sebagian besar merupakan relawan sipil, ini menggunakan tali untuk menjadi pemandu mereka ke dalam kapal yang sudah tenggelam. Kondisi di dalam laut sangatlah gelap.
"Para penyelam bahkan tidak bisa melihat tangan mereka sendiri," terang Koh.
Salah satu penyelam, Bard Yoon, mengakui kondisi di dalam air cukup buruk, bahkan hingga bagian tubuhnya kesakitan. "Kami masuk ke dalam, berpikir kemungkinan ada korban selamat," ucapnya.
"Ketika kami kembali tanpa apa pun, kami bahkan tidak bisa menghadapi para keluarga," imbuh Yoon.
Di pantai, atau di pelabuhan Jindo, keluarga korban menunggu dengan cemas. Sebagian besar dari mereka merupakan orang tua murid SMA Danwon, Ansan, yang ada di kapal tersebut bersama dengan sejumlah guru mereka untuk berwisata ke Pulau Jeju.
Begitu ada jasad yang dibawa dengan kapal tiba, keluarga korban diminta masuk ke dalam tenda untuk membantu identifikasi jasad tersebut.
Dari total 476 penumpang dan awak kapal yang ada di kapal, sebagian besar atau lebih dari 300 orang merupakan siswa SMA Danwon. Banyak siswa sekolah tersebut yang terjebak di dalam kapal yang kini kondisinya sudah tenggelam sepenuhnya.
(nvc/nrl)