Puspen TNI: Jam Tangan Panglima TNI Bermerek Iya, Tapi Bukan yang Asli

Puspen TNI: Jam Tangan Panglima TNI Bermerek Iya, Tapi Bukan yang Asli

- detikNews
Rabu, 23 Apr 2014 07:49 WIB
Jakarta - Kapuspen TNI Mayjen M Fuad Basya memberi penjelasan soal jam tangan Panglima Jenderal Moeldoko yang diberitakan media Singapura. Menurut Fuad, harga jam tangan yang ditulis media Singapura itu tak semahal yang dikira. Jam tangan Moeldoko produk China dan harganya standar.

"Iya, tidak asli. Bermerek iya, tapi bukan yang asli," jelas Fuad saat dikonfirmasi, Selasa (22/4/2014) malam.

Fuad bahkan berani mengajak untuk mengecek jam tangan Moeldoko untuk memastikan keterangan dia tidak benar. "Kapan-kapan kita ajak lihat lah," jelas dia.

"Misalnya merek apa itu, kalau yang asli kan Rp 120 juta, kalau yang China bisa dapat Rp 8 juta, itu juga sudah five star," tambahnya

Moeldoko juga sudah membaca pemberitaan media Singapura itu. Moeldoko menanggapi santai. Namun Fuad menuding pemberitaan itu ada kaitan dengan kasus penamaan kapal Usman-Harun yang sempat membuat media Singapura ramai 'menyerang'.

"Mungkin masih ada kaitannya dengan pemberitaan soal Usman Harun yang lalu," tutup Fuad.

Isu soal jam tangan Moeldoko juga ramai di media sosial. Media Singapura mothership.sg yang dijadikan bahan rujukan pembahasan di twitter. Di media itu disebut beberapa jam tangan milik Moeldoko, antara lain IWC Pilot’s Watch Chronograph Top Gun Miramar yang seharga USD$ 12,700.

Kemudian, Audemars Piguet Royal Oak Offshore Jarno Trulli Chronograph seharga USD$38,300, dan juga Audemars Piguet Millenary seharga USD$ 43.000. Media Singapura itu melihat jam tangan Moeldoko berdasarkan foto-foto pertemuan sang jenderal dengan sejumlah pejabat.

Dari foto pertemuan itu kemudian ditelusuri soal jam tangan yang digunakan, dan dapatlah harga itu. Hingga kemudian, soal harga jam tangan itu menjadi bahan pergunjingan di media sosial. Banyak yang kagum, takjub, dan juga bertanya soal koleksi jam tangan yang dipakai Moeldoko.

(rni/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads