"Penjelasan meliputi kehadiran saya pada acara apel akbar Gerindra pada 23 Maret 2014, (kedua)berkaitan dengan kehadiran Prabowo di kantor DPP PPP yang berujung pada pernyataan yang memberikan dukungan ke Prabowo untuk menjadi presiden RI yang waktu itu disepakati 2 waketum, 1 ketua Majelis Syariah," kata Suryadharma dalam konferensi pers usai Rapat Pleno PPP di Kantor DPP PPP di Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2014) sore.
Dalam konferensi pers ini SDA juga menjelaskan alasan pemberhentian sejumlah fungsionaris. Juga alasan kenapa dia cenderung mendukung pencapresan Prabowo.
"Dampak di masyarakat atas pertemuan Ketum PPP dengan Prabowo juga dijelaskan. Dampak positif di tengah masyarakat, alim ulama, tokoh masyarakat, sangat positif," kata SDA.
SDA juga memaparkan kedudukan Ketum di PPP. Dan juga menjelaskan posisi sekjen, wasekjen, waketum, dan seterusnya. Tujuannya untuk mendudukkan ke posisi yang benar dalam pengambilan keputusan.
"Hal yang kami sampaikan mohon maaf kami tak buka seluruhnya, saya minta rapat keadaan tertutup agar kekisuruhan di PPP tak berlanjut," kata SDA.
"Saya menjelaskan, maka peserta rapat pleno PPP menerima penjelasan dan pertanggungjawaban dan langkah politik yang dilakukan saya," katanya.
(van/nrl)