"Masih trauma ya," ujar wanita itu usai bertemu dengan Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2014).
Lalu saat ditanya wartawan apakah anaknya akan dipindahkan ke sekolah mana, sang ibu masih belum punya keputusan. "Itu nanti dulu deh, orang pakai celana saja masih nggak mau, apalagi sekolah," katanya.
Hingga saat ini, bocah malang ini masih didampingi oleh Kak Seto Mulyadi sebagai psikolog. "Tidak ada uang di dunia ini yang dapat menyamai penderitaan saya dan anak saya akibat sexual abuse yang didapat anak saya," katanya dengan menahan sedih.
Tak berhenti sampai di situ, dia mengaku pihaknya juga mendapat ancaman dari sejumlah pihak. Untuk itu, dia bersama pengacaranya mengajukan permohonan perlindungan ke LPSK.
Saat ini dirinya masih terus melengkapi syarat dokumen yang harus dipenuhi untuk mendapat perlindungan resmi dari LPSK. "Akte anak saya saja yang kurang. Setelah lengkap akan ditindaklanjuti," ujarnya.
(sip/nwk)