Kader Senior Mudrick Sangidoe: Segera Islah atau PPP Jadi Penonton!

Kader Senior Mudrick Sangidoe: Segera Islah atau PPP Jadi Penonton!

- detikNews
Selasa, 22 Apr 2014 11:54 WIB
Solo - Kader senior PPP asal Solo, Mudrick SM Sangidoe, mengimbau para elite PPP segera duduk bersama dan diakhiri dengan islah. Mempertontonkan konflik secara terbuka dianggap tidak sejalan dengan akhlak partai berbasis Islam dan jika tidak segera diakhiri maka PPP hanya akan berdiri sebagai penonton dalam konstelasi politik nasional karena tidak lagi dipercaya partai lain dalam membangun koalisi politik.

"Konflik terbuka seperti itu hanya ulah sedikit elite partai yang sangat memalukan seluruh kader dan simpatisan. ‎Berbeda pendapat silakan saja tapi jangan dipertontonkan seperti itu, karena tindakan itu jauh dari akhlak mulia sebagai partai Islam. Saya berharap mereka segera duduk bersama, tabayyun dan kemudian segera diakhiri dengan islah. Inilah akhlak politik Islam yang terpuji," ujar Mudrick kepada wartawan di Solo, Selasa (22/4/2014).

‎Mudrick mengatakan PPP akan mengambil risiko terlalu mahal baik internal maupun eksternal jika para elit yang berseteru tidak segera menyadari kekeliruan masing-masing. Secara internal, PPP akan terlemahkan akibat konflik tersebut. Sedangkan secara eksternal, PPP akan kehilangan kepercayaan dari partai-partai lain sebagai mitra politik karena konflik yang terjadi di saat sedang ada proses politik penjajakan membentuk koalisi.

"PPP hanya akan duduk sebagai penonton, karena tidak ada lagi yang bisa percaya kepada partai ini. Wajar saja kalau partai lain menghindar karena pasti partai-partai lain itu berpikir tidak akan ada kepastian sikap dari PPP kalau internal partainya saja terbelah dalam konflik yang begitu keras. Ini akan sangat merugikan PPP sendiri," lanjutnya.

Lebih lanjut, Mudrick menilai para elite partainya menyembunyikan akar persoalan yang menjadi pemicu konflik tersebut. ‎Dia menilai tudingan pelanggaran AD/ART yang dituduhkan kepada Suryadharma Ali karena menghadiri kampanye Partai Gerindra hanyalah dijadikan pemicu saja untuk mempersoalkan Suryadharma.

Dipaparkannya, suara aspirasi PPP di daerah memang mengarah untuk mendukung Prabowo sebagai capres. Meskipun demikian, Mudrick menilai langkah-langkah Suryadharma dalam menunjukkan dukungan politik ke Prabowo memang harus dikritik karena mengambil keputusan partai dengan tidak mengindahkan aturan internal partai.

"Pak Suryadharma memang telah melakukan langkah-langkah kepartaian tanpa mengindahkan aturan. Saya setuju ada kritik kepada ketua umum tapi bukan seperti itu caranya. Namun jujur saja saya tidak yakin kalau masalahnya hanya itu. Ada pemicu persoalan yang disembunyikan. Hanya mereka yang tahu. Namun kalau nanti pemicu konflik itu diketahui umum, itu akan sangat menyakitkan para kader di daerah yang telah berjuang mati-matian menjaga suara PPP," ujarnya.

"Namun kami masih berharap baik. Hari ini ada rapat pleno DPP PPP yang akan dihadiri Mbah Maemun Zubair. Kalau kedua kubu tetap tidak bisa islah hari ini ya wassalam, berarti mereka sudah tidak lagi peduli dengan nasib PPP dan tidak menghormati Mbah Maemun sebagai ulama dan panutan. Jika itu yang terjadi maka kami harus segera ambil langkah-langkah untuk menyelamatkan PPP‎," lanjut Panglima Mega Bintang tersebut.

(mbr/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads