.webp)
Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham Handoyo Sudjarat mengatakan pameran ini diharapkan menjadi harapan bagi WBP agar bisa bangkit dan memunculkan harapan begitu keluar dari tahanan. Menurutnya, dengan penyediaan modal program corporate social responsibility (CSR) dari sejumlah perusahaan, kreatifitas WBP untuk menjadi wirausahawan nanti bisa terwujud.
"Di Pameran ini kita menyiapkan bahan-bahan, peralatan dan juga menyediakan modal. Dana CSR dari perusahaan-perusahaan perbankan. Begitu keluar mereka kan bisa," kata Handoyo saat ditemui usai pembukaan pameran di Gedung Kemenperin, Jalan Gatot Subroto, Selasa (22/4).
Dia menambahkan dengan penyesalan perbuatan dan tidak ingin melakukan kesalahan lagi, dia yakin pameran ini berbuah positif bagi eks tahanan. Lagipula, stigma sampah masyarakat untuk tahanan diharapkan bisa dihapus lewat ajang pameran ini. "Jangan pernah kehilangan harapan, suatu yg hilang bisa muncul kembali. Mereka disini membuktikan kalau mereka produktif, kreatif," sebutnya.
Karena dua menteri berhalangan hadir, perwakilan Kemenkumham dan Kemenperin membuka pameran yang diadakan di Plasa Pameran Industri Kemenperin, 22 - 25 April 2014. Perwakilan Kemenperin diwakili oleh istri Menperin MS Hidayat, Evie Hidayat dan Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kemenperin, Euis Saedah. Adapun Kemenkumham diwakili Dirjen Pemasyarakatan Handoyo Sudjarat.
Sebelum pembukaan, kedua perwakilan dari Kementerian ini meyempatkan tanda goresan di atas kanvas yang selanjutnya diteruskan WBP Lapas Anak Kutoarjo. Sejumlah WBP dari Lapas Wanita Tangerang juga menyempatkan melakukan peragaan fashion show busana yang didesain sendiri.
Dalam pameran ini ditampilkan kreativitas hasil karya WBP seperti kerajinan kayu hingga anyaman rotan berupa aksesoris dan kursi tamu. Rencananya, dalam pameran juga diisi dengan penampilan seni serta demo produk oleh WBP. Ajang ini diharapkan dapat mendorong WBP untuk terus berkarya dan menghasilkan produk-produk unggulan yang layak disandingkan dengan karya produk lainnya.
(hat/mad)
