"Militer kami mendeteksi banyak aktivitas di dalam dan di sekitar uji coba nuklir Punggye-ri," ujar juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Kim Min Seok dalam konferensi pers, seperti dilansir AFP, Selasa (22/4/2014).
Kim menekankan, program senjata nuklir yang dikembangkan Korut telah mencapai tahap untuk bisa melakukan uji coba kapan saja. Hal ini hanya tergantung pada instruksi yang disampaikan oleh pemimpin Korut di Pyongyang, dalam hal ini Kim Jong Un.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kim menolak untuk memberikan informasi lebih lanjut mengenai peningkatan aktivitas yang terpantau oleh pihaknya. Dia memperingatkan bahwa ada kemungkinan hal tersebut hanya sekadar 'taktik menipu' demi meningkatkan ketegangan jelang kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama ke Korsel pada Jumat (25/4) mendatang.
"Kami memikirkan kemungkinan bahwa Korut mungkin akan melakukan kejutan dengan uji coba nuklir atau hanya berpura-pura hendak melakukan uji coba nuklir," ucapnya.
Obama akan memulai tur Asia pekan ini dan dimulai dengan Seoul, Korsel. Muncul spekulasi bahwa Korut mungkin akan melakukan provokasi besar yang bersamaan dengan kunjungan Obama tersebut.
Ditambahkan Kim, militer Korsel bersama dengan militer AS secara intens berbagi informasi intelijen terkait hal ini. Sedangkan Panglima Komando Gabungan Korsel telah membentuk pasukan khusus sebagai antisipasi jika Korut melakukan detonasi bawah tanah.
"Kami berencana melakukan persiapan secara menyeluruh bagi uji coba nuklir keempat atau segala macam bentuk provokasi (dari Korut)," tandasnya.
Menanggapi informasi ini, sejumlah pengamat mengungkapkan keraguannya bahwa Korut benar-benar akan melakukan uji coba nuklir. Menurut pengamat, Korut hanya berniat memancing emosi selama kunjungan Obama di Korsel.
(nvc/nwk)