70-an orang yang mengatasnamakan PKL menggelar aksi di Balai Kota Bandung, Jl Wastukancana. Mereka enggan direlokasi dan menolak sistem zona. Kalau kebijakan itu dipaksakan, mereka minta Wali Kota Ridwan Kamil turun dari jabatannya.
Sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa (22/4/2014), puluhan orang yang mengatasnamakan Gampar ini berorasi di depan pintu gerbang balai kota. 14 Orang di antaranya melakukan aksi teatrikal. Mereka melumuri badan dengan tanah dan bergulingan untuk menggambarkan sulitnya hidup.
"Wahai yang mengaku wali kota, keluarlah," kata orator meneriaki Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil.
Para pendemo membawa spanduk bertuliskan 'PKL Bandung menggugat, satu suara turunkan RK!'. Juga memajang sejumlah poster.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga saat ini, aksi masih berlangsung. Emil atau pejabat pemkot belum terlihat menemui para pendemo.
Emil menerapkan sistem zona untuk mengatur PKL. PKL dilarang berjualan di zona merah. Orang juga dilarang beli di kawasan tersebut. Jka melanggar, baik PKL maupun pembeli didenda hingga Rp 1 juta. Selain itu, Emil juga gencar melakukan relokasi. Harapannya, kawasan-kawasan vital lebih tertata dan bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat, termasuk wisatawan.
(try/try)