Awak Kapal Korsel Akui Minta Instruksi Evakuasi, Tapi Tak Ada Respons

Awak Kapal Korsel Akui Minta Instruksi Evakuasi, Tapi Tak Ada Respons

- detikNews
Selasa, 22 Apr 2014 10:02 WIB
Pelampung cokelat menjadi penanda lokasi tenggelamnya kapal Korsel (Reuters)
Seoul - Sejumlah awak kapal feri Korea Selatan yang berhasil selamat menceritakan situasi di dalam kapal saat insiden terjadi. Rupanya, awak yang ada di lantai 3 sempat meminta izin mengevakuasi penumpang, namun tidak ada tanggapan dari petugas di anjungan yang menjadi lokasi kemudi kapal.

Tidak diketahui pasti siapa yang berada di anjungan ketika kapal dengan 5 lantai ini mulai miring di tengah lautan. Namun diketahui bahwa kapten kapal dan sebagian besar awaknya sudah meninggalkan kapal terlebih dahulu.

Media ternama Korsel, KBS seperti dilansir Reuters, Selasa (22/4/2014), melaporkan bahwa berulang kali penumpang yang masih ada di dalam kapal, antara lantai 3 dan lantai 4, diminta untuk tetap tinggal di tempat masing-masing. KBS mengutip transkrip komunikasi antara awak kapal feri Sewol dengan petugas kontrol lalu lintas laut Jindo Vessel Traffic Services (VTS).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tetap tinggal di lokasi kalian. Jangan bergerak. Jika kalian bergerak, akan lebih berbahaya," teriak awak kapal kepada penumpang.

Sekitar setengah jam, awak kapal Sewol yang ada bersama penumpang di dek kapal ketiga atau lantai 3 bertanya kepada petugas di anjungan dengan menggunakan walkie talkie, apakah mereka harus meminta penumpang untuk meninggalkan kapal. Tidak ada satu pun yang menjawab. Anjungan berada di dek utama dan menjadi lokasi kemudi kapal.

"Pada saat itu, kami tidak bisa memastikan situasi di anjungan," terang seorang awak kapal Sewol yang enggan disebut namanya kepada KBS.

"Kami terus berusaha mencari tahu, tapi ... karena tidak ada instruksi dari petugas di anjungan, awak kapal yang ada di lantai tiga mengikuti instruksi manual dan tetap memberikan pengumuman 'tetap diam di tempat'. Sedikitnya tiga kali," imbuhnya. Awak kapal ini tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana dirinya bisa selamat.

Ratusan penumpang, yang sebagian besar anak sekolah dari SMA Danwon, Ansan, diyakini masih berada di lantai 3 dan lantai 4 kapal ketika petugas penyelamat mulai mendekati kapal yang sudah miring dengan curam. Tidak diketahui pasti ada berapa jumlahnya, namun hingga sekarang dinyatakan 198 orang masih hilang. Sedangkan jumlah korban sudah mencapai 104 orang.

Kebanyakan anak di Korsel tidak pernah membantah orang yang lebih tua dari mereka. Hal ini sudah menjadi kebiasaaan dan kebudayaan mereka. Keberadaan anak-anak di dalam kapal baru disadari petugas penyelamat ketika salah satu anak sekolah tersebut menghubungi layanan darurat setempat.

Seorang pejabat pada dinas pemadam setempat menuturkan kepada Reuters, bahwa panggilan pertama tersebut kemudian diikuti oleh 20 panggilan lainnya, yang semuanya berasal dari anak-anak sekolah tersebut. Oleh dinas pemadam, panggilan darurat tersebut diteruskan kepada otoritas patroli pantai setempat.

Dalam insiden ini, kapten kapal Lee Joon Seok beserta 7 anak buahnya sudah ditahan polisi. Mereka dijerat banyak dakwaan pidana, mulai dari mulai dari meninggalkan tanggung jawabnya dengan meninggalkan kapal, lalai, menyebabkan orang lain cedera, tidak melakukan kontak penyelamatan dengan kapal lain dan melanggar hukum kelautan.

(nvc/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads